BOLASPORT.COM - Striker andalan Bali United, Ilija Spasojevic, memendam keinginan menjadi warga negara Indonesia selama 5 tahun sejak 2012 hingga 2017.
Penyerang Bali United, Ilija Spasojevic, menjadi salah satu pemain naturalisasi yang menjadi langganan timnas Indonesia.
Meski tak lagi muda, Spaso masih sering dipanggil oleh setiap pelatih yang menangani tim Garuda.
Pemain berdarah Montenegro itu mengaku bahwa rasa cinta terhadap Indonesia dan tim Garuda sudah mulai tumbuh sejak dirinya membela PSM Makassar pada 2012.
Baca Juga: Bersinar Setelah Jadi Mantan, Romelu Lukaku Bikin Man United Menyesal
Padahal saat itu dirinya baru satu tahun berada di Indonesia.
Dilansir Bolasport.com dari Antara, Spaso mengungkapkan bahwa keramahan masyarakat Indonesia menjadi alasan utama dirinya mau melepas kewarganegaraan Montenegro.
"Ya, saya pikir ketika mulai berkarier di Indonesia, semua orang ramah dengan saya. Semua orang tersenyum dan saling membantu," kata Spaso.
"Pada waktu itu tahun 2012, saya memutuskan bahwa saya mau menjadi warga negara Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: Quique Setien Diganti Ronald Koeman, Barcelona Malah Pilih Pelatih Pecatan
Butuh waktu hingga lima tahun bagi Spaso untuk bisa mewujudkan keinginannya menjadi WNI.
Sejak 2012, Spaso hanya memendam keinginannya untuk menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Penantian itu baru terbayar saat dirinya resmi menjadi WNI pada 2017.
"Hingga akhirnya tahun 2017, saya resmi menjadi warga negara Indonesia," sambungnya.
Baca Juga: Tampil Gemilang di Liga Europa Usai Dibuang Man United, Lukaku Tak Dendam ke Mantan Tim
Spaso sendiri melihat 2017 sebagai momen paling spesial dalam hidupnya.
Saking cintanya pada Indonesia, Spaso juga turut mengajak keluarganya untuk menjadi WNI pula.
Hal itulah yang dilakukannya kepada dua buah hatinya yang tidak lahir di Indonesia.
Baca Juga: Inter Milan Bantai Shakhtar Donetsk 5-0, Romelu Lukaku Pertajam Rekor di Liga Europa
"Tahun 2017 tentu momen spesial untuk saya dan keluarga karena sudah menjadi bagian dari Indonesia," tutur Spaso.
"Kedua anak saya yang lahir bukan di Indonesia, saya arahkan untuk menjadi 100 persen orang Indonesia."
"Indonesia sudah seperti rumah untuk saya dan keluarga," tandasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar