BOLASPORT.COM - David de Gea optimistis dirinya tetap menjadi kiper nomor satu di Manchester United meski banyak kritik mengarah kepadanya.
Posisi David de Gea sebagai kiper utama Manchester United banyak mendapat kritik selama musim 2019-2020 berjalan.
Inkonsistensi penampilan David de Gea bersama Manchester United musim ini membuatnya menjadi bulan-bulanan media.
Di Liga Inggris, David de Gea kebobolan 36 gol dan hanya sanggup mengemas 13 clean sheets.
Baca Juga: RB Leipzig vs PSG - Kylian Mbappe Bisa Diturunkan Sejak Menit Awal
Kesalahan terparah penjaga gawang asal Spanyol itu terjadi sewaktu tim Setan Merah takluk 1-3 dari Chelsea di semifinal Piala FA bulan lalu.
Kiper Man United yang dipinjamkan ke Sheffield United, Dean Henderson, diyakini bakal kembali guna menjadi kiper nomor satu di Old Trafford.
Dean Henderson menunjukkan kehebatannya sebagai calon kiper masa depan Man United selama dipinjamkan dan posisinya disebut-sebut mengancam De Gea.
Wacana pemanggilan kembali Henderson ke Old Trafford pun tengah bergaung di dalam skuad Ole Gunnar Solskjaer.
Baca Juga: Sevilla Vs Inter Milan - Pertemuan Dua Tim Langganan Final Liga Europa
Meski demikian, De Gea tetap percaya bahwa dirinya adalah kiper nomor satu di Man United.
Kepercayaan diri kiper 29 tahun itu berdasarkan kemampuannya untuk tampil apik bersama pasukan Ole Gunnar Solskjaer.
"Saya percaya pada diri saya sendiri," kata De Gea dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda.
"Saya telah menunjukkan kualitas yang saya miliki selama membela Man United, jadi saya terus menanti kepercayaan dari pelatih."
Baca Juga: Belum Resmi Jadi Pelatih, Ronald Koeman Sudah Minta Barcelona Gaet Donny van de Beek
"Saya selalu siap untuk bermain dan mencoba membantu tim, seperti yang selalu saya lakukan," ujar De Gea menambahkan.
De Gea sendiri sudah berseragam tim Setan Merah sejak musim panas 2011 dan telah membela klub sebanyak 405 laga dengan kebobolan 417 gol dan mencatat 143 clean sheets di semua ajang kompetitif.
Adapun Man United menutup musim ini dengan mengecewakan setelah tersingkir dari Liga Europa.
Kekalahan 1-2 dari Sevilla di semifinal Liga Europa membuat pasukan Solskjaer mengakhiri musim ini nirgelar.
Kekalahan dari Sevilla juga membuat mereka mengalami tiga kekalahan beruntun di fase semifinal setelah takluk dari Manchester City (Piala Liga) dan Chelsea (Piala FA).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | sportskeeda.com |
Komentar