BOLASPORT.COM - Pengalamaan berkarier selama belasan tahun di Indonesia ternyata tak disia-siakan striker naturalisasi asal Negeria, Osas Saha.
Pemain yang kini memperkuat PSM Makassar itu telah melintang merasakan manis asam pahitnya bermain di kompetisi Tanah Air.
Osas pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 2006, ia mendapat undangan untuk mengikuti seleksi bersama klub PSDS Deli Serdang.
Dari situ ia mulai mencoba melebarkan sayap kariernya dengan bergabung klub-klub lainnya.
Baca Juga: Mental jadi Alasan GM Arema FC Pilih Pelatih Asing Dibandingkan Lokal
Total sudah 11 klub Indonesia yang pernah memakai jasanya seperti PSDS Deli Serdang, PSMS Medan, PSAP Sigli, Persepam Madura United, Persisam Samarinda.
Selain itu Persiram Raja Ampat, Semen Padang, Perseru Serui, Persija Jakarta, Tira Persikabo, dan yang terakhir PSM Makassar.
Kurang Lebih 14 tahun di Indonesia, pemain 33 tahun itu jadi kenal akan keberagaman yang dimiliki Indonesia. Mulai dari suku, adat, budaya, ras, hingga bahasa.
Nah, berbekal sering memperkuat klub-klub dan bertemu banyak orang membuat Osas jadi kenal dan paham berbagai bahasa daerah.
"Sekarang saya sedikit-sedikit sudah bisa berbahasa daerah, Bahasa Jawa, Batak, dan sekarang di Makassar, jadi mencoba belajar bahasanya," kata Osas dikutip BolaSport dari Tribun Timur.
Lebih lanjut, pemain bernomor punggung 11 itu mengaku banyak memperoleh kenangan berharga selama di Indonesia.
Momen yang paling diingat Osas ketika namanya masuk daftar 24 pemain Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022.
Saat itu timnas masih di bawah racikan Simon McMenemy.
Baca Juga: Pelatih PSM Makassar Dukung Wonderkid Malaysia Main di Liga Belgia
Ini merupakan panggilan pertama bagi Osas yang menyandang status warga negara Indonesia (WNI) sejak Mei 2018 silam.
"Banyak sekali, paling istimewa itu saat dipanggil membela Timnas. Itu tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, menjadi pengalaman sangat luar biasa dalam karier saya," ujarnya.
Momen lain yang tak bisa Ia lupakan saat berhasil membawa Persija Jakarta menjuarai Liga 1 tahun 2018.
"Momen tak terlupakan saat di Persija, bawa Persija Jakarta menjadi juara. Itu sulit dilupakan karena semua pemain tentu mau juara, dan semoga bisa juara juga bersama PSM," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | TribunTimur.com |
Komentar