BOLASPORT.COM - Persija Jakarta musim lalu punya pemain asing yang pernah membenamkan asa Manchester City untuk melaju ke perempat final Liga Europa 2011/2012.
Marco Motta bisa disebut sebagai transferan termewah Persija Jakarta di Liga 1 2020.
Bahkan, pemain asal Italia itu termasuk sebagai pemain anyar yang paling mewah di antara semua pemain anyar di Liga 1 2020.
Bagaimana tidak, Motta datang ke Indonesia dengan sederet pengalaman mentereng di tanah Eropa.
Baca Juga: Jika Lionel Messi Hengkang, Samuel Eto'o Sarankan Barcelona Lakukan 1 Hal
Bek kanan itu pernah membela tim-tim besar di Italia seperti Juventus dan AS Roma.
Dia juga sempat membela timnas Italia, mulai dari timnas Italia kelompok usia hingga timnas senior.
Meski begitu, Motta tidak menjadi satu-satunya hasil transfer menghebohkan dari Persija Jakarta.
Pada putaran kedua Liga 1 2019, tim berjulukan Macan Kemayoran itu juga sempat mendatangkan pemain fenomenal asal Brasil, Alexandre Luiz Reame alias Xandao.
Baca Juga: Barcelona Obral Pemain, Ajax Amsterdam Siap Pulangkan Luis Suarez
Pemain 32 tahun itu didatangkan untuk mengisi slot yang ditinggalkan oleh Steven Paulle, pemain yang dilepas karena cedera.
Tidak main-main, Persija Jakarta harus membayar kedatangan Xandao dengan mahar yang cukup mahal.
Biaya transfer yang harus dibayarkan manajemen Macan Kemayoran saat itu digadang-gadang mencapai Rp 11 miliar.
Saat itu Xandao memang masih menjadi pemain di klub Guarani yang berlaga di kasta kedua Liga Brasil.
Baca Juga: Satu Anggotanya Dikabarkan Positif COVID-19, Liverpool Tetap Latihan
Sehingga, untuk bisa merekrut Xandao, Persija perlu membayar sejumlah mahar kepada Guarani.
Di sisi lain, Xandao memang punya satu prestasi yang mengesankan saat mengikuti Liga Europa musim 2011/2012.
Pada musim itu, Xandao sedang menjalani masa pinjaman dari Desportivo Brasil ke Sporting Lisbon.
Baru bergabung pada 1 Januari 2012, eks Sporting Gijon itu langsung diikutsertakan dalam skuad yang berlaga di Liga Europa 2011/2012.
Baca Juga: RESMI - Tottenham Hotspur Datangkan Joe Hart
Keputusan Ricardo Sa Pinto saat itu untuk memasukkan Xandao yang baru berumur 24 tahun ternyata berbuah manis.
Xandao hadir sebagai penentu kelolosan Sporting Lisbon ke perempat final Liga Europa 2011/2012.
Peran Xandao terlihat jelas saat timnya bertemu dengan Manchester City di babak 16 besar.
Pada leg pertama, Xandao berhasil mencetak satu-satunya gol lewat tumitnya yang juga menjadi gol kemenangan Sporting Lisbon.
Baca Juga: Kini Latih Timnas Filipina, Eks Pelatih Klub Indonesia Sebut Keuntungan Ditundanya Piala AFF ke 2021
Sejatinya Manchester City mampu mendominasi jalannya pertandingan di sepanjang babak pertama.
Hanya saja, Sergio Aguero dkk kerap membuat kesalahan sehingga kesulitan mencetak gol.
Xandao kemudian hadir menjadi pahlawan bagi Sporting Lisbon pada menit ke-51.
Dia berhasil menjebol gawang Joe Hart setelah menyambar bola muntah hasil tendangan bebas Fernandez.
Satu gol Xandao di leg pertama berhasil membuat timnya lolos ke perempat final meski di leg kedua mereka kalah 2-3.
Baca Juga: Ambisi Pemilik Baru AS Roma, Jadi Klub Sepak Bola Terbaik di Dunia
Kendati punya agregat yang sama 3-3, Sporting Lisbon berhak melaju ke babak selanjutnya karena unggul dalam perolehan gol tandang.
Sayangnya, penampilan gemilang itu tak mampu diulang oleh Xandao saat bermain bersama Persija Jakarta.
Xandao memang tampil di 19 laga dan sukses mencetak 3 gol di Liga 1 2019.
Tetapi penampilannya kurang memuaskan manajemen sehingga Xandao pun dilepas di akhir musim 2019.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar