BOLASPORT.COM - Jelang laga melawan Bayern Muenchen, penyerang Paris Saint-Germain, Neymar, mempunyai kesempatan emas untuk membungkam kritik yang sering ditujukan kepada dirinya.
Paris Saint-Germain bakal berhadapan dengan Bayern Muenchen pada partai final Liga Champions di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Minggu (23/8/2020) waktu setempat atau Senin pukul 02.00 WIB.
PSG sukses melaju ke partai puncak setelah membungkam RB Leipzig dengan skor 3-0 pada fase empat besar.
Sementara itu, Muenchen memetik kemenangan dengan skor serupa atas Olympique Lyon di babak semifinal.
Les Parisiens, julukan PSG, untuk pertama kalinya menembus partai final Liga Champions.
Baca Juga: Memori Serge Gnabry, dari Pengancam Gawang Kurnia Meiga di Jakarta ke Final Liga Champions
Adapun bagi Neymar, ini adalah kesempatan emas untuk membungkam kritik yang selalu menghampirinya sejak awal kedatangan ke PSG.
Saat pemain timnas Brasil itu memilih untuk meninggalkan Barcelona dan pindah ke PSG pada 2017, banyak pihak yang menyebut Neymar sudah melakukan penurunan karier.
Seperti diketahui, Barca merupakan klub yang memiliki sejarah panjang di sepak bola Eropa, sedangkan PSG baru mulai terlihat taringnya ketika Qatar Sports Investments (QSI) mengakuisisi pada 2011.
Klub ibu kota Prancis itu sampai harus mengeluarkan dana fantastis senilai 222 juta euro (sekitar 3,8 triliun rupiah) untuk memboyong Neymar.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, begitu optimistis bakal memenangi trofi Si Kuping Besar setelah mendatangkan Neymar.
"Hari ini kami menyambut pemain terhebat di dunia. Ambisi kami adalah memenangi Liga Champions," kata Nasser Al-Khelaifi pada 2017, seperti dilansir BolaSport.com dari Goal International, Sabtu (22/8/2020).
Baca Juga: PSG vs Bayern Muenchen - Neymar dan Mbappe Bertalenta, tapi Lewandowski Terbaik
Namun, PSG belum juga berhasil merajai kompetisi antarklub paling elite Eropa sehingga membuat pembelian Neymar mulai dipertanyakan.
Neymar juga kerap kali terlibat perseteruan dengan pihak klub karena tindakan indisiplinernya.
Oleh karena itu, kemenangan Paris Saint-Germain atas Bayern Muenchen bakal menjadi kesempatan besar untuk pemain berusia 28 tahun itu membuktikan diri sekaligus membungkam kritikan tersebut.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Goal International |
Komentar