Lionel Messi Dirumorkan Pindah ke Real Madrid, Begini Komentar Luis Figo

BOLASPORT.COM - Mantan pemain Real Madrid, Luis Figo, mengomentari rumor yang menyebut megabintang Barcelona, Lionel Messi, bakal pindah ke Los Blancos.

Hasil bobrok yang diraih Barcelona pada musim 2019-2020 membuat masa depan Lionel Messi di Camp Nou menjadi tak jelas.

Messi beberapa kali terlibat perseteruan dengan kubu Barcelona, salah satunya terjadi pada Februari lalu, ketika Eric Abidal selaku Direktur Olahraga Barca membuat pernyataan kontroversial yang membuat Messi marah.

Puncak kekecewaan Messi kepada Barcelona terjadi baru-baru ini ketika Barcelona dipermalukan Bayern Muenchen dengan skor telak 2-8 pada perempat final Liga Champions.

Kondisi itu membuat Messi terus dirumorkan bakal pindah ke beberapa klub top Eropa, seperti Inter Milan, Manchester City, hingga Real Madrid.

Baca Juga: PSG vs Bayern Muenchen - Ikuti Siklus sejak 2007-2008, Final Bakal Adu Penalti

Khusus nama klub terakhir mendapat perhatian dari Luis Figo yang sempat memperkuat Barca dan Madrid.

Nama Figo memang kental dengan kontroversi karena melakukan pengkhianatan terhadap Barca ketika memilih pindah ke Santiago Bernabeu pada 2000.

Jika ada pemain dari Barca membelot ke Madrid, begitu juga dengan sebaliknya, pemain tersebut dicap sebagai pengkhianat.

Mantan winger timnas Portugal itu mengatakan bahwa rumor Messi ke Madrid tak akan mungkin terealisasi lantaran harga sang pemain sangat mahal.

Sebagai informasi, Messi memiliki klausul pelepasan senilai 700 juta euro (sekitar Rp 12,1 triliun).

Figo kemudian mengatakan bahwa Messi tak mungkin mengikuti jejaknya pindah ke Madrid karena memiliki sejarah panjang bersama Barca.

Baca Juga: PSG vs Bayern Muenchen - Ingat-ingat AC Milan 1992-1993

"Tidak mungkin bagi klub mana pun untuk membayar klausul pelepasan Messi tahun ini," kata Figo seperti dilansir BolaSport.com dari AS, Minggu (23/8/2020).

"Saya pikir sangat sulit atau bahkan tidak mungkin bagi klub mana pun untuk bisa membayar kontrak Messi."

"Saya pikir tidak mungkin kita akan melihat hal serupa dengan apa yang terjadi pada saya 20 tahun yang lalu," tutur pria berusia 47 tahun itu.