BOLASPORT.COM - Kompetisi Eropa musim 2019-2020 telah selesai. Kini saatnya memasuki sesi yang tak kalah seru, bursa transfer.
Beberapa tim sudah mulai melakukan pergerakan pada bursa transfer musim panas 2020.
Kejutan juga telah terjadi. Timo Werner, contohnya.
Bintang RB Lepzig itu sempat digembar-gemborkan menuju Liverpool, tetapi ternyata malah gabung ke Chelsea.
Ya, begitulah bursa transfer. Semua kemungkinan bisa terjadi, bahkan sampai detik terakhir jelang penutupan. Gila!
Bicara soal kegilaan di bursa transfer, ada beberapa pemain berprofil besar yang pernah batal pindah gara-gara alasan tak lazim.
Dikutip dari Oh My Goal, berikut ini lima kegagalan transfer paling gila.
Baca Juga: Saat Lawan PSG di Final Liga Champions, Joshua Kimmich Merasa Tak Terkalahkan
RONALDINHO
Manchester United nyaris mengumumkan transfer Ronaldinho dari Paris Saint-Germain saat bursa musim panas 2003.
Namun, tiba-tiba transfer batal begitu saja.
Menurut mantan penyerang Setan Merah, Quinton Fortune, cuaca menjadi faktor utama di balik kegagalan tersebut.
Hujan sedang turun ketika Ronaldinho mendarat di Bandara Manchester.
"Menurut saya, kami (United) mendatangkan Ronaldinho pada waktu yang salah pada tahun tersebut. Sebab, dia datang saat sedang hujan di Bandara Manchester," kata Fortune.
"Mungkin saja saat itu musim panas, tetapi jika saja kami bisa menjadwalkannya pada waktu yang tepat hari itu, ceritanya bisa saja berbeda," ucap Fotune menambahkan.
Robert Lewandowski berani mengatakan 'tidak' ketika mendapat tawaran dari Real Madrid.
Alasannya cukup unik, yakni karena ada aturan dilarang naik motor.
Media Spanyol, Marca, membocorkan rincian penawaran kontrak untuk Lewandowski dari Madrid.
Dalam proposal penawaran yang diajukan pada Desember 2013 tersebut, Madrid mencantumkan persyaratan larangan aktivitas berbahaya di luar sepak bola seperti mengendarai sepeda motor, bermain ski, naik perahu motor, paralayang, dan memanjat.
Lewandowski, yang dikenal menyukai olahraga ekstrem, lantas menolak dan memilih pinangan Bayern Muenchen.
Bisa bayangkan betapa menyeramkan lini depan Real Madrid dengan kehadiran Robert Lewandowski?
Cerita kegagalan yang satu ini juga bisa dibilang unik.
Pada 31 Agustus 2015, hari terakhir bursa transfer, kelanjutan kabar kepindahan David de Gea dari Manchester United ke Real Madrid menjadi hal yang paling ditunggu.
Kesepakatan antara kedua tim telah tercapai, namun mesin faksimili menggagalkan semuanya.
United dituding terlambat mengirim dokumen transfer ke Operator Liga Spanyol melalui mesin faksimili sebelum waktu tenggat.
Alhasil, harapan De Gea untuk berseragam Los Blancos harus ambyar.
“De Gea sangat terpengaruh (dengan kegagalan transfer) karena dia benar-benar ingin datang ke Madrid," ujar presiden Madrid, Florentino Perez.
"Pukul 13.30, United sudah memiliki surat kontrak. Kami mengirim kontrak untuk United pada 13.30 dan mereka butuh delapan jam sampai mengirim kembali dokumen itu,” tutur Perez menambahkan.
Baca Juga: Piala AFC 2020 - Bermain di Vietnam, Ini Harapan Pemain Bali United untuk Tuan Rumah
KARIM BENZEMA
Bisa bayangkan duet Karim Benzema dan Lionel Messi di Barcelona?
Sayangnya, hal tersebut gagal terwujud karena hal sepele, yakni kontak mata.
Pada bursa musim panas 2008, Barca mengutus Txiki Begiristain selaku sekretaris teknik klub untuk bernegosiasi dengan Benzema.
Akan tetapi, perjanjian batal terealisasi karena Begiristain tak suka dengan kelakuan Benzema yang enggan menatap matanya saat berbincang.
Dia ragu striker asal Prancis itu bisa beradaptasi dengan para pemain Barcelona kelak.
Michael Essien mulai menapakkan kaki di Eropa pada 1999 dengan menjalani trial untuk Burnley.
Performa eks gelandang Persib Bandung itu pun sukses memikat perhatian pihak klub.
Namun, pada akhirnya dia tak jadi bergabung karena terbentur oleh gaji.
Burnley punya kebijakan soal batas maksimal upah pemain yang direkrut dari trial, yakni 60 pounds (Rp 1,1 juta) per pekan.
Namun, pihak Essien meminta lebih dari nominal tersebut.
"Kebijakan klub tidak memungkinkan seorang pemain trial untuk dibayar lebih dari 60 pounds per pekan," tutur pemilik Burnley, Brendan Flood.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Oh My Goal |
Komentar