BOLASPORT.COM - Pelatih anyar Juventus, Andrea Pirlo, diprediksi akan menggunakan taktik yang dulu digunakan oleh Antonio Conte saat menukangi Si Nyonya Tua.
Andrea Pirlo ditunjuk sebagai pelatih baru untuk menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat.
Maurizo Sarri membawa Juventus meraih scudetto kesembilan berturut-turut, tetapi gagal membawa Si Nyonya Tua tampil mengesankan di Liga Champions.
Perjalanan mereka di Liga Champions berakhir dengan kekalahan di babak 16 besar dari Lyon.
Adapun penunjukan tersebut terbilang mengejutkan mengingat minimnya pengalaman kepelatihan yang dimiliki Andrea Pirlo.
Baca Juga: RESMI - Musim Depan, Inter Milan Masih di Bawah Komando Antonio Conte
Sebelumnya, sosok berpaspor Italia ini hanya ditunjuk sebagai pelatih tim U-23 Juventus.
Pirlo tak memiliki pengalaman sama sekali dalam melatih klub di level senior.
Kendati demikian, pria berusia 41 tahun itu tampaknya yakin akan membawa Juventus kembali berjaya dengan menggunakan taktiknya.
Pirlo mengindikasikan bahwa dirinya akan menghidupkan kembali beberapa karakteristik tim saat dulu dilatih oleh Antonio Conte.
Pirlo dan Conte pernah bekerja bersama di Juventus sebagai pemain dan pelatih dalam kurun waktu 2011 hingga 2014.
Baca Juga: Pimpin Latihan Juventus Pertamanya, Pirlo Kirim Salam ke Penggemar dan Jalan Bareng Ronaldo
Keinginan Pirlo untuk meniru Conte terbilang wajar mengingat keberhasilan keduanya mempersembahkan tiga gelar Liga Italia bagi Juventus dalam tiga musim yang mereka lalui bersama.
"Mungkin kami bisa mencapai tingkat keinginan untuk menang dan kohesi seperti saat dilatih Conte," kata Pirlo seperti dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub.
"Tapi itulah yang ingin saya hidupkan kembali, prinsip-prinsip itu, DNA kerja keras dan pengorbanan, berkeringat untuk satu sama lain dan hanya dengan cara ini Anda dapat mencapai tujuan."
"Saya ingin membawa antusiasme, apa yang telah hilang dalam periode terakhir."
Baca Juga: Mirip Zinedine Zidane, Andrea Pirlo Bisa Raih Kesuksesan di Juventus
"Saya ingin mengusulkan sepak bola proaktif, dan dominasi permainan, seperti yang saya katakan kepada para pemain kemarin."
"Saya memberi tahu mereka dua hal, yang pertama adalah Anda harus selalu menguasai bola, yang kedua adalah bahwa bola harus direbut dengan cepat."
"Ini adalah dua hal taktis pertama yang saya katakan dan saya yakini. Itu adalah mental terpenting bagi tim," tutur juara Piala Dunia 2006 bersama timnas Italia ini mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Juventus.com |
Komentar