"Langkah saya di balapan pertama menarik. Mereka (panitia balapan) menunggu begitu lama untuk memberi saya kesempatan memulai. Saya melihat pembalap lain lewat dan kemudian saya menunggu sampai saya diizinkan menuju lintasan," ujar pembalap asal Prancis itu.
"Saya membutuhkan enam lap untuk mengejar Tito, yang berada di urutan kedua terakhir saat itu. Ketika ada bendera merah, saya bisa mengistirahatkan pergelangan tangan dan meletakkan es di atasnya," ucap Zarco.
"Saya senang dengan pengalaman dari awal pertama dan kedua balapan MotoGP Styria. Pada balapan pertama, saya harus menemukan kecepatan saya dan mengejar pembalap lain. Pada balapan kedua saya bisa bertarung di grup."
Menurut Zarco. dia masih memiliki banyak kelemahan ketika berada dalam grup saat balapan.
Baca Juga: Tanggapi Insiden Vinales, Rossi Nilai Yamaha Lebih Menderita dengan Rem
"Ketika saya belajar mengelola ini, saya pikir saya benar-benar bisa bertarung di posisi atas meski sesekali saya kehilangan posisi. Saya senang karena saya harus menjalani dua balapan dalam satu hari," kata Zarco.
Dia sekarang bisa mendapatkan keuntungan saat jeda balapan dan memulihkan diri sebelum kembali ke lintasan pada seri balap MotoGP San Marino, 11-13 September.
"Rencana saya sekarang hanya mengistirahatkan pergelangan tangan saya. Sebelum balapan, saya berpikir untuk minum obat yang lebih kuat, tetapi saya ingin menjaga feeling di pergelangan tangan sehingga saya bisa melihat ke mana arahnya," kata Zarco.
"Saya tidak ingin merasakan apa-apa dan menghancurkan pemulihan saya selama dua minggu ke depan. Saya sedikit memahami tubuh saya dan saya tidak ingin membuat kondisi tulang lebih buruk dari sebelumnya."
Zarco juga berharap bisa menghindari drama selama balapan untuk menghapus catatan negatif pada balapan MotoGP Austria.
Baca Juga: Piala Thomas dan Uber 2020 Mungkin Akan Digelar Tanpa Penonton
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar