Maverick Vinales mengalami rem blong saat mendekati Tikungan 1. Sadar bahwa motornya hilang kendali, Vinales melompat di kecepatan 230 km/jam.
Insiden tersebut membuat motor Vinales ringsek. Benturan itu juga membuat pagar udara atau air fence rusak sehingga balapan terpaksa dihentikan sementara.
Vinales mendapat kritik karena tetap membalap meski sudah merasakan masalah dengan rem sejak lap-lap awal. Keputusannya itu dianggap membahayakan.
Vinales sendiri mengakui kesalahannya.
Baca Juga: Bawa Sial, Jack Miller Ogah Deklarasi Jadi Calon Juara MotoGP 2020
"Itu semua salah saya. Saya tidak mau mundur, saya terus membalap hingga remnya tidak berfungsi," katanya kepada Onda Cero, dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Saya seharusnya berhenti lebih awal. Saat itu saya ingin meraih poin untuk memperkecil ketertinggalan poin di papan klasemen."
Meski begitu, Vinales menolak dianggap tidak mempedulikan keselamatan pembalap lainnya.
Pembalap berjuluk Top Gun itu mengatakan bahwa dirinya selalu membiarkan pembalap lain untuk menyusulnya setiap kali merasakan kendala dengan rem.
"Ketika saya menyadari ada masalah dengan rem, saya mengangkat tangan saya untuk membiarkan pembalap lain menyalip saya," tutur Maverick Vinales.
"Saya tidak akan pernah menyebabkan orang lain berada dalam bahaya," ucapnya menegaskan.
Baca Juga: Marc Marquez Jagokan 2 Pembalap Ini untuk Jadi Juara Dunia MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar