BOLASPORT.COM - Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) Poul-Erik Hoyer mengungkap penyakit Parkinson yang telah ia derita sejak beberapa tahun lalu.
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF, Poul-Erik Hoyer mengonfirmasi kabar ini melalui artikel di surat kabar di Denmark --negara asalnya-- yang diterbitkan pada Rabu (2/9/2020) kemarin.
Dalam artikel tersebut, Hoyer mengaku telah menerima perawatan medis untuk penyakit Parkinson yang ia derita.
Berkat bantuan dokter pula, peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu terus bisa menjalankan tugasnya sebagai Presiden BWF dan anggota IOC tanpa batasan apapun.
Baca Juga: Kakak Tidak Ada, Alex Marquez Pilih Takaaki Nakagami Jadi Acuannya
"Saya merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memublikasikan berita ini," ucap Poul-Erik Hoyer.
"Dalam sebuah artikel berita baru-baru ini, saya membuat keputusan untuk mengungkap secara rinci kondisi saya yang sampai saat ini saya rahasiakan untuk alasan personal."
"Ilmu kedokteran telah berkembang pesat dalam menangani penyakit Parkinson dan saya merasakan dampak penyakit yang sangat kecil di semua bidang kehidupan saya sehari-hari," kata Hoyer lagi.
"Upaya penuh saya seluruhnya difokuskan untuk memimpin BWF dan memenuhi peran saya sebagai anggota IOC."
"Saya ingin berterima kasih kepada bulu tangkis dan komunitas olahraga atas dukungan mereka yang terus menerus dan saya berharap dapat memimpin BWF karena kami berencana untuk kembali dengan selamat ke bulu tangkis internasional," tutur Hoyer menambahkan.
Baca Juga: Mike Tyson antara Menang dan Mati Saat Lakoni Laga Comeback
Parkinson adalah penyakit gangguan sistem saraf pusat yang memengaruhi gerakan sering disertai tremor.
Gejala Parkinson muncul karena adanya kerusakan sel saraf di otak dan menyebabkan tingkat dopamine menjadi turun.
Biasanya, gejala penyakit ini dimulai dengan tremor di salah satu tangan.
Namun, kadang ada juga gejala-gejala lain yakni melambatnya gerakan, kekakuan, dan hilangnya keseimbangan.
Konsumsi obat secara rutin dapat membantu mengontrol gejala Parkinson.
Selain Poul-Erik Hoyer, mantan atlet yang juga menderita Parkinson ialah mendiang Muhammad Ali.
Legenda tinju kelas berat asal Amerika Serikat itu mengonfirmasi penyakit Parkinson-nya pada tahun 1984, lima tahun setelah Ali memutuskan pensiun dari olahraga tinju.
Meski menderita Parkinson, Ali tetap aktif hingga didaulat untuk menyalakan obor Olimpiade Atlanta 1996, di mana Poul-Erik Hoyer sukses meraih medali emas pada nomor tunggal putra.
Baca Juga: Lewat Kepala Kru Baru, Valentino Rossi Dapatkan Angin Segar Lagi
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF |
Komentar