BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra, Jonatan Christie, menyambut baik agenda tes swab yang digelar di Pelatnas PBSI.
PBSI terus berupaya untuk menjamin kesehatan para atlet pelatnas di tengah mewabahnya pandemi covid-19 atau virus corona.
PBSI sudah melakukan tes sebanyak empat kali pada Maret hingga Juli. Para atlet menjalani tes untuk kelima kalinya pada Jumat (4/9/2020).
Tes hari ini menggunakan metode yang barbeda. Sebelumnya memakai rapid test, PBSI sekarang memilih metode swab test atau PCR demi mendapat hasil yang lebih akurat.
Baca Juga: Sebulan Jelang Piala Thomas dan Uber 2020, Atlet Pelatnas PBSI Jalani Tes Covid-19
Langkah PBSI menggelar tes swab disambut baik oleh atlet.
Salah satunya adalah Jonatan Christie. Pemain yang akrab disapa Jojo tersebut berharap agar swab test bisa dilakukan secara rutin.
"Menurut saya ini bagus supaya tahu kondisi atlet, terlepas apapun hasilnya," kata Jonatan, dilansir BolaSport.com dari Badmintonindonesia.org.
"Semoga semua negatif, kalaupun misalnya ada yang positif kan bisa segera diambil tindakan medis, supaya bisa menahan penyebarannya," imbuhnya.
Baca Juga: Taiwan Mundur dari Piala Thomas 2020, Chou Tien Chen Tetap ke Denmark
Tes swab sangat direkomendasikan dalam mendeteksi keberadaan virus corona karena hasil yang lebih akurat ketimbang rapid test.
Meski begitu, prosedur tes swab bisa menimbulkan efek tidak nyaman karena dilakukan dengan mengambil sampel lendir di bagian belakang hidung atau rongga mulut.
Tenaga kesehatan akan memasukkan alat berbentuk seperti cotton bud ke dalam lubang hidung untuk mengambil cairan atau lendir di area tersebut.
Jonatan mengaku merasa tidak nyaman saat menjalani proses tes swab, apalagi ini adalah pengalaman pertamanya.
Baca Juga: Rekap Simulasi Piala Thomas 2020 - Tim Jonatan, Fajar/Rian, dkk Menang Sempurna
"Rasanya nggak nyaman waktu di-swab hidung kiri dan kanan, kayaknya langsung ada yang naik ke kepala," kata Jonatan.
"Swab di tenggorokan juga nggak nyaman, tapi yang di hidung yang lebih terasa. Tapi nggak apa-apa demi kesehatan dan keselamatan kita semua."
"Bisa ditahan rasa nggak nyamannya kok," lanjutnya menegaskan.
Tes secara periodik menjadi sarana penting bagi atlet untuk kembali turun dalam sebuah turnamen.
Dalam protokol yang disusun BWF, atlet harus menjalani tes dalam rentang waktu tiga hari sebelum keberangkatan menuju sebuah turnamen dengan hasil negatif.
Baca Juga: Ketua PB Djarum Jelaskan Perihal Audisi Umum di Depan Komisi X DPR RI
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar