BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Casey Stoner, membongkar kejelekan mantan timnya Ducati selama dia menjadi pembalap penguji tim tersebut.
Casey Stoner merupakan satu-satunya pembalap yang berhasil mempersembahkan gelar juara dunia MotoGP untuk Ducati pada 2007.
Sebagai pembalap yang pernah berjaya dengan tim Italia itu, Stoner tak sungkan membongkar kejelekan mantan timnya.
Awalnya, pria Australia itu mengetahui kebobrokan Ducati saat mengambil peran sebagai pembalap penguji tim tersebut pada 2015.
Baca Juga: Yamaha Sedang Krisis dan Sakit Kepala Lagi karena Masalah Mesin
Selama tiga tahun menjabat sebagai pembalap Ducati, Stoner merasa masukkannya tidak pernah didengarkan oleh tim.
Perasaan tersebut membuat kecewa dan Stoner pada akhirnya memutuskan untuk hengkang dari Ducati pada 2018.
Berbicara melalui podcast Grand Prix Australia, Stoner juga mengungkapkan kekecewaan dengan tim asal Borgo Panigale itu karena melepas Andrea Dovizioso.
Dovizioso telah memutuskan untuk bercerai dengan Ducati pada penghujung MotoGP 2020 ini.
Keputusan pembalap Italia itu hengkang karena sulitnya tercapai kesepakatan perpanjangan kontrak dengan Ducati.
Baca Juga: Dengan atau Tanpa Covid-19, Olimpiade Tokyo Akan Tetap Berlangsung
"Ya, saya sangat kecewa dengan Ducati," kata Stoner dikutip BolaSport.com dari Autosport.
"Saya kira mereka setelah berpikir selama bertahun-tahun ini untuk belajar benar-benar menjaga para pembalapnya. Andrea telah berusaha untuk menyelesaikan sesuatu sama seperti saya."
"Dan alasan terbesar saya meninggalkan Ducati sebagai test rider adalah kami tidak bisa memberikan masukkan kepada mereka untuk melakukan perubahan," ujar Stoner.
"Jika mereka tidak melihatnya di data, mereka benar-benar tidak mengatakan itu relevan," katanya menambahkan.
Baca Juga: Dibujuk Presiden BAI, Pusarla Venkata Sindhu Ikuti Piala Uber 2020?
The Kuri-kuri Boy itu kemudian menambahkan untuk menyentil Ducati.
Sebab Stoner merasa tim Italia itu telah keteteran karena melepas Dovizioso sebagai pembalap yang sangat baik.
"Menurut saya, segala sesuatu tentang motor adalah perasaan yang menyatu dengan pembalapnya. Ini tidak seperti mobil yang hanya memiliki elemen tertenu melalui rekam jejak kemudi, rem, dan klep penutup," ucap Stoner.
"Dalam motor, Anda memiliki sedikit perbedaan semisal posisi berkendara. Karena itu akan mengubah cara motor bergerak dan rasa menyatu dengan motornya."
"Semuanya perlu diterjemahkan kembali melalui pembalapnya. Dan ketika mereka mendapatkan seseorang yang baik untuk menyampaikan informasi seperti Andrea, maka mereka harus mendengarkannya."
"Jika tidak didengar, itu adalah bagian besar yang paling dibenci oleh Andrea," ucapnya lagi.
Baca Juga: Anthony Joshua Sebut Tyson Fury dan Deontay Wilder Bukan Lawan Tangguh
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | autosport.com |
Komentar