Lebih lanjut, pemain berusia 21 tahun itu memilih untuk fokus dengan meminimalisir kesalah-kesalahan sendiri, hal itu karena Fitriani merupakan lawan yang ulet dan sulit dimatikan.
"Saya lebih fokus untuk mengurangi kesalahan sendiri, Fitriani adalah pemain yang ulet dan susah untuk dimatikan," kata Gregoria Mariska Tunjung lagi.
"Sebisa mungkin saya kurangi error, lebih sabar dan tidak mau cepat-cepat mematikan," tuturnya menambahkan.
Kemenangan pertama dipandang Gregoria Mariska Tunjung sebagai sesuatu yang bernilai krusial terlebih dalam sebuah pertandingan bulu tangkis beregu seperti Piala Uber.
Dengan membuka jalan bagi tim, maka pemain yang akan bertanding selajutnya jadi lebih bersemangat.
Tim Garuda belum mematok target di simulasi Piala Uber, Gregoria juga menegaskan tim Garuda tentu ingin menjadi juara namun tidak mau hal ini dijadikan sebagai beban.
Baca Juga: Hasil Simulasi Piala Uber 2020 - Kalahkan Fitriani, Gregoria Sumbang Poin Pertama Garuda
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar