BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengungkapkan alasan mengapa timnya tidak aktif seperti Chelsea pada bursa transfer musim panas 2020.
Liverpool tidak begitu aktif dalam mengejar tanda tangan pemain pada bursa transfer musim panas 2020.
Sejauh ini, The Reds tercatat baru membeli satu pemain anyar yaitu Kostas Tsimikas.
Liverpool mengumumkan perekrutan Kostas Tsimikas pada Senin (10/8/2020) malam waktu setempat.
Pemain yang berposisi sebagai bek sayap kiri itu didatangkan Liverpool dari klub Yunani, Olympiacos, dengan harga ditaksir 11 juta pounds.
Baca Juga: Mimpi Buruk Timnas Indonesia Dapatkan Lisensi dari FIFA untuk Main di Thailand
Selepas perekrutan Tsimikas, hingga kini Liverpool belum mendatangkan pemain baru lagi.
Lesunya pergerakan Liverpool tentu menjadi tanda tanya besar bagi banyak kalangan.
Pasalnya, sebagai juara Liga Inggris 2019-2020, Liverpool seharusnya memperkuat kedalaman skuad agar bisa mempertahankan trofi.
Bandingkan dengan penantang gelar Liga Inggris 2020-2021 lainnya seperti Chelsea yang sangat jor-joran belanja pemain.
Chelsea menjadi salah satu klub yang paling aktif di bursa transfer musim panas ini dengan mendatangkan total enam pemain.
The Blues telah menggelontorkan dana lebih dari 200 juta euro untuk memperkuat skuadnya.
Pemain pertama yang direkrut pelatih Frank Lampard adalah Hakim Ziyech dari Ajax Amsterdam dengan biaya 40 juta euro (sekitar Rp 698 miliar).
Adapun rekrutan kedua adalah striker RB Leipzig, Timo Werner, dengan biaya sebesar 53 juta euro (sekitar Rp 924 miliar).
Baca Juga: Liverpool Segera Datangkan Kiper Muda Brasil Rekomendasi Kakak Alisson Becker
Chelsea melanjutkan pembelian pemain dengan menggaet Ben Chilwell dari Leicester City dengan biaya 50 juta euro (sekitar Rp 874 miliar).
Dan pembelian terakhir jatuh kepada Kai Havertz dari Bayer Leverkusen dengan ongkos 80 juta euro (sekitar Rp1,3 triliun).
Sementara dua pemain lainnya, Thiago Silva (Paris Saint-Germain) dan Malang Sarr (Nice), didapat Chelsea secara gratis usai kontrak sang pemain dengan klub sebelumnya habis.
Kendati demikian, Juergen Klopp punya alasan tersendiri mengapa Liverpool adem ayem pada bursa transfer musim panas kali ini.
Menurut Klopp, di tengah masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, banyak klub yang memiliki kondisi finansial yang tidak pasti.
Ketimbang belanja banyak pemain, juru racik asal Jerman itu lebih memilih untuk mematangkan skuad yang sudah ia bangun sebelumnya.
"Kami saat ini sedang berada di dunia yang banyak ketidakpastian," kata Klopp dikutip BolaSport.com dari BBC.
Baca Juga: Casey Stoner Percaya Andil Besar Dani Pedrosa terhadap Kemajuan Pesat KTM di MotoGP
"Bagi beberapa klub, tampaknya tidak begitu berpengaruh soal kepastian masa depannya karena dimiliki oleh negara, oligarki, dan itulah kebenarannya."
"Kami adalah klub yang berbeda. Kami mencapai final Liga Champions dua tahun silam, kami memenanginya tahun lalu dan menjadi juara Liga Inggris."
"Kami tidak bisa mengubahnya dalam semalam dan berkata, 'jadi sekarang kami ingin berperilaku seperti Chelsea, sekarang kami ingin berperilaku seperti mereka'."
"Tentu saja itu bisa menjadi keuntungan, tapi itu berarti mereka juga harus menyesuaikan diri dengan cukup cepat."
"Ini tidak semua tentang membawa kualitas. Anda tidak bisa mendatangkan 11 pemain terbaik di dunia dan hanya berharap seminggu kemudian mereka akan memainkan sepak bola terbaik yang pernah mereka mainkan."
"Namun, ini tentang bekerja sama di tempat latihan. Itu mungkin akan menjadi keuntungan bagi kami. Kami bekerja cukup lama dengan satu sama lain."
"Saya tahu orang-orang tidak ingin mendengarnya, tetapi kami melakukannya karena alasan klub kami sendiri. Kami selalu ingin meningkatkan skuad tetapi ada cara berbeda," tegas Klopp menjelaskan.
Baca Juga: Resmi Berseragam AC Milan, Sandro Tonali: Ini Impian Saya
???? "We're a different kind of club"
???? #LFC manager Jurgen Klopp defends the club's caution in the transfer market compared to title rivals "owned by countries and oligarchs".
????⚽ https://t.co/QfaBGi407M#bbcfootball pic.twitter.com/NYKYUkRMkN
— BBC 5 Live Sport (@5liveSport) September 9, 2020
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | BBC, TalkSport.com |
Komentar