BOLASPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, mengatakan pemain yang tengah sakit gejala Covid-19 meskipun belum positif dilarang untuk bermain di Liga 1 2020.
Walaupun tidak mengalami cedera tetapi pemain yang tengah sakit tetap dilarang membela klubnya dalam sebuah pertandingan.
Sebelumnya PT LIB bersama dengan PSSI menyiapkan protokol kesehatan yang sangat ketat untuk bergulirnya kembali Liga 1 2020 pada 1 Oktober mendatang.
Salah satunya dengan menggelar swab test setiap 14 hari sekali.
Selain itu, sebelum pertandingan digelar, kedua klub juga wajib melakukan swab test.
Tujuannya untuk melihat apakah pemain itu terpapar Covid-19 atau tidak.
Baca Juga: Hikmah Penundaan Piala Asia U-16 untuk Timnas U-16 Indonesia
"Rencana kami tidak main-main, protokol kesehatan akan kami lakukan sangat ketat," kata Akhmad Hadian Lukita dalam sesi jumpa pers Liga 1 2020 via zoom yang diikuti BolaSport.com, Jumat (11/9/2020).
"Kalau ada gelaja hanya flu atau demam sedikit saja, pemain tersebut tidak boleh bermain, apalagi terkena Covid-19," ucap pria berkacamata tersebut.
Oleh karena itu, PT LIB rencananya akan menggelar medical workshop pada 14-15 September 2020 di Yogyakarta.
Baca Juga: Hanya Ada Satu Tim yang Bisa Kalahkan Persija Era Sergio Farias
Dalam diskusi tersebut, PT LIB akan menjelaskan protokol kesehatan seperti apa yang akan diterapkan di Liga 1 2020.
"Kami akan berdiskusi dengan klub terkait protokol kesehatan seperti adanya isolasi jika yang Covid-19 dan juga pemain tidak bisa bermain walau hanya flu atau demam," tutup Akhmad Hadian Lukita.
Baca Juga: Hasil FP2 MotoGP San Marino 2020 - Giliran Fabio Quartararo Berkuasa
Kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu akan dimulai pada 1 Oktober 2020 sampai 28 Februari 2021.
Beberapa regulasi telah diterapkan oleh PT LIB dan PSSI seperti Liga 1 2020 dipusatkan di Pulau Jawa dan tidak ada degradasi di akhir kompetisi.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar