BOLASPORT.COM - Agenda mini turnamen yang diikuti timnas U-19 Indonesia di Kroasia sudah selesai.
Hasilnya, timnas U-19 Indonesia mendapatkan satu poin dari tiga pertandingan yang dilakoninya.
Pada laga pertama timnas U-19 Indonesia harus menelan kekalahan dari Bulgaria dengan skor 0-3.
Kekalahan kembali dirasakan anak-anak asuh Shin Tae-yong saat berjumpa Kroasia dengan skor 1-7.
Dalam laga terakhir, timnas U-19 Indonesia bermain imbang 3-3 setelah sebelumnya tertinggal tiga gol terlebih dahulu dari Arab Saudi.
Dari tiga pertandingan itu, setidaknya ada empat pemain yang selalu diturunkan Shin Tae-yong sejak menit pertama.
Keempat pemain itu adalah Muhammad Adisatryo, Komang Tri Arta Nugraha, David Maulana, dan Witan Sulaeman.
Dari keempat nama itu, hanya Muhammad Adisatryo, David Maulana dan Witan Sulaeman yang selalu bermain full 90 menit selama tiga pertandingan.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2020 - Sensasi Aspal Baru Misano, Valentino Rossi Merasa Ada yang Beda
Muhammad Adisatryo merupakan penjaga gawang yang selalu diturunkan oleh Shin Tae-yong.
Kiper asal klub PSMS Medan itu harus kemasukan 13 gol dari tiga pertandingan.
Shin Tae-yong sepertinya tetap memberikan kepercayaan kepadanya meskipun ada dua kiper cadangan timnas U-19 Indonesia yakni Erlangga Setyo Dwi, dan Yofiandani Damai Pranata.
Meskipun kemasukan dua digit ke gawangnya, beberapa kali Muhammad Adisatryo tetap tampil apik menepis beberapa peluang tim lawan.
Baca Juga: Comeback Keren, Timnas U-19 Indonesia Imbangi Arab Saudi 3-3
Selanjutnya Komang Tri Arta Wiguna yang merupakan pemain dari Bali United.
Pada laga pertama melawan Bulgaria, ia diduetkan bersama Rizky Ridho yang dipercaya menjadi kapten tim.
Di babak pertama, kerjasama kedua pemain itu berjalan dengan baik lantaran mampu menahan gempuran dari Bulgaria.
Akan tetapi konsentrasi semua pemain timnas U-19 Indonesia termasuk lini belakang pudar sehingga harus kemasukan tiga gol dari tim lawan.
Baca Juga: Karier Sepak Bolanya Berantakan, Gelandang Chelsea Ini Berniat Tobat
Duet Komang Tri Arta Wiguna dengan Rizky Ridho kembali dipercaya pada saat kontra Kroasia.
Sayangnya dalam laga tersebut tim Merah Putih kalah telak 1-7 dari tuan rumah.
Komang Tri Arta Wiguna masih dipercaya saat melawan Arab Saudi.
Kali ini, ia diduetkan dengan Ahmad Rusadi.
Kurang tenangnya Komang Tri Arta Wiguna di awal-awal pertandingan membuat ia terpaksa ditarik keluar oleh Shin Tae-yong.
Baca Juga: Rekap Simulasi Piala Uber 2020 - Tundukkan Banteng, Garuda Jadi Juara
Shin Tae-yong langsung memasukan Rizky Ridho dan berduet bersama Ahmad Rusadi.
Kedua pemain itu terlihat bekerjasama dengan apik dan berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 3-3.
Witan Sulaeman menjadi pemain ketiga yang selalu dipercaya Shin Tae-yong sejak menit pertama.
Pemain asal klub Serbia, RK Radnik, itu menempati posisi sayap kiri.
Baca Juga: Liverpool Bisa Menangi Liga Inggris Lagi asal Melakukan 2 Hal Ini
Pergerakan lincahnya mampu merepotkan lawan.
Meski begitu, ia tidak mampu mencetak gol untuk timnas U-19 Indonesia di tiga pertandingan tersebut.
Witan Sulaiman sedikit terlihat kaku karena harus menggunakan formasi 4-4-2.
Biasanya Witan Sulaeman lebih sering bermain dengan posisi 4-3-3.
Baca Juga: Kembali ke Final Grand Slam Setelah 7 Tahun, Victoria Azarenka Berharap Beri Inspirasi
Pemain terakhir yang selalu diberikan bermain adalah David Maulana.
Jebolan Garuda Select itu mampu menjadi pemain kunci permainan timnas U-19 Indonesia di lini tengah.
David Maulana harus beradaptasi lagi dengan taktik Shin Tae-yong.
Terlihat juga pemain Barito Putera itu harus kerja keras untuk membantu serangan dan pertahanan.
Baca Juga: Indonesia Tak Dapat Jatah Liga Champions Asia, PSSI: Tidak Masalah
Meskipun tubuhnya tidak tinggi, mental permainan David Maulana tetap terlihat.
Ia mampu menjadi penyeimbang permainan timnas U-19 Indonesia.
Turnamen mini di Kroasia yang diikuti timnas U-19 Indonesia sudah selesai.
Selanjutnya ada Qatar, Bosnia Hergezovia, dan Dinamo Zagreb yang akan menjadi lawan uji coba timnas U-19 Indonesia selanjutnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Komentar