BOLASPORT.COM - Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, memberikan reaksi seputar berlangsungnya MotoGP 2020.
Tanpa kehadiran Marc Marquez, perlombaan MotoGP musim ini berlangsung menarik.
Semua pembalap sekarang berpotensi untuk menjadi pemenang di setiap seri.
Perlombaan tahun ini bahkan sudah melahirkan pemenang-pemenang baru seperti Fabio Quartararo, Miguel Oliveira, dan Brad Binder.
Baca Juga: Cerita Petinju Inggris Jadi Juara Dunia Berkat Nasihat Muhammad Ali
Memprediksi juara dunia MotoGP 2020 menjadi sulit sebab penghuni papan atas klasemen hanya dipisahkan selisih poin yang mepet.
Pemimpin klasemen setelah enam seri berlangsung adalah Andrea Dovizioso dengan 76 poin.
Dovizioso hanya mempunyai selisih enam poin dari posisi kedua, yaitu Fabio Quartararo.
Penghuni peringkat ketiga, Jack Miller, juga memiliki jarak 12 poin dan posisi keempat dihuni Joan Mir dengan selisih 16 poin.
Baca Juga: Presiden UFC Sebut Lawan Paling Berbahaya Untuk Khabib Nurmagomedov
Sementara posisi kelima dan keenam ditempati oleh Maverick Vinales serta Valentino Rossi dengan selisih 18 poin.
Semisal Dovizioso tergelincir pada balapan selanjutnya, posisinya di klasemen dengan mudah bisa langsung tergusur.
Pada balapan MotoGP Emilia Romagna 2020, Vinales menjadi yang paling berpeluang menjadi pemenang.
Hal itu disebabkan pembalap Spanyol itu akan start dari urutan terdepan di Sirkuit Misano, Minggu (20/9/2020).
Permasalahan yang dihadapi semua pembalap pada 2020 memicu Alberto Puig selaku Manajer Repsol Honda bereaksi.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Emilia Romagna 2020 - Vinales Raih Pole Position, Rossi Ke-7
Puig menilai tanpa kehadiran Marc Marquez, sekarang para pembalap sering menampilkan peforma inkonsisten.
"Menurut pandangan saya, pembalap yang berpotensi menjadi juara saat ini kehilangan Marc yang membuat balapan sedikit lebih tegang," kata Puig dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Saya pikir saat Marc berada di dalam lintasan, akan ada lebih sedikit kesalahan karena semuanya akan lebih berkonsentrasi."
"Segalanya akan seperti itu dan seharusnya tidak ada jarak poin signifikan di dalam klasemen."
"Secara teori para pembalap yang berada di depan akan tetap terdepan tanpa melakukan kesalahan," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Begini Jawaban Casey Stoner Saat Ditanya Bisa Kalahkan Marc Marquez
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar