BOLASPORT.COM - Lanjutan Liga 1 2020 akan segera bergulir sebentar lagi, tepatnya mulai tanggal 1 Oktober 2020.
Sebelum bergulirnya kompetisi, banyak klub Liga 1 2020 sudah menyiapkan timnya sejak 2-3 bulan sebelum berjalannya kompetisi.
Mereka mempersiapkan diri dengan sangat serius meski Liga 1 2020 tidak akan menerapkan degradasi.
Sebelumnya beberapa klub juga telah menyatakan bahwa kebijakan tersebut membuat mereka bisa lebih santai dan tidak merasakan beban yang berarti seperti sebelumnya.
Baca Juga: Hanya Tangani Renovasi 2 Stadion Piala Dunia U-20, Kementerian PUPR Dibayangi Masalah Rumput
Hal itu juga yang saat ini tengah dirasakan oleh PSM Makassar.
Bagaimana tidak? PSM Makassar yang pada awal musim begitu berapi-api untuk berprestasi justru saat ini terlihat tak terlalu mempedulikan target yang sebelumnya digadang-gadang.
Melihat renegosiasi kontrak pemain yang masih abu-abu sampai waktu latihan yang belum pasti, sepertinya sangat layak jika PSM Makassar disebut sebagai tim paling santai di Liga 1 2020.
Baca Juga: Tiga Alasan Liga 2 Lebih Seru Dari Pada Liga 1 2020
Hingga artikel ini diturunkan, pelatih kepala PSM Makassar, Bojan Hodak, masih belum memperlihatkan batang hidungnya.
Padahal, Liga 1 2020 tinggal menghitung hari untuk kembali berjalan seperti sebelumnya.
Hari pertama latihan tim PSM yang dilaksanakan pada Senin (21/9/2020) dihadiri oleh 21 pemain.
Rinciannya sendiri adalah 12 pemain senior dan 9 pemain muda PSM Makassar.
Baca Juga: Sabar, Semua Masih Proses, Kasih Kesempatan ke Shin Tae-yong
Angka 12 tentu saja terlalu kecil untuk sebuah tim sepak bola karena jumlah tersebut lebih sedikit dari satu tim bola basket yang akan melaksanakan pertandingan resmi.
Latihan pun dipimpin oleh asisten pelatih, Herrie Setiawan.
Pada hari yang sama, Bolasport.com sempat menanyakan ke kepada media officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, soal kepastian kapan sang pelatih, Bojan Hodak, akan kembali ke Indonesia.
Pria yang sering disapa Sule itu bahkan belum bisa menjawabnya dan hanya mengonfirmasi bahwa timnya tengah mengupayakan dengan keras agar sang pelatih dapat kembali menangani PSM Makassar.
Baca Juga: Selamat Jalan Alfred Riedl, Terima Kasih Dua Ketegangannya untuk Timnas Indonesia
"Sedang diusahakan untuk kepastian kehadirannya lagi. Sedikit rumit ini urusannya," ucap Sule.
Kala ditanya apa yang membuat urusan tersebut rumit, Sule tak menjawab pertanyaan tersebut.
Bukan hal yang tidak mungkin pula ke depannya keadaan lebih memburuk jika pelatih kepala PSM Makassar lebih memilih untuk mengundurkan diri dari tim.
Tentu saja sangat disayangkan untuk tim sekelas PSM Makassar menjadi tak terarah seperti saat ini.
Baca Juga: Masih Pantaskah Persib Menyandang Predikat Calon Juara Liga 1?
Padahal, sebelumnya para pencinta sepak bola Indonesia menyimpan harapan begitu tinggi untuk PSM Makassar agar bisa berprestasi di ajang Piala AFC tahun ini.
Namun, beruntung bagi PSM, gelaran kompetisi antarklub di Asia itu ditunda hingga tahun 2021.
Jika saja gelaran tersebut tetap berjalan seperti sebelumnya, maka tidak menutup kemungkinan justru akan menjadi sebuah kekecewaan jika melihat persiapan tim yang tidak seserius sebelumnya.
Sebelumnya juga PSM Makassar sudah bermain begitu baik dengan mengumpulkan empat poin dari tiga laga yang sudah dijalaninya di Piala AFC.
Baca Juga: Sikap 'Seenak Jidat' Shin Tae-yong yang Buat Timnas Indonesia Berkarakter
Empat poin tersebut didapatkan usai mengakhiri pertandingan dengan satu kali kemenangan, satu kali imbang, dan satu kali kalah.
PSM Makassar sendiri masih mempunyai kans yang besar untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.
Perbandingan poin yang tidak terpaut jauh dengan sang pemuncak klasemen membuat kesempatan tersebut terbuka lebar.
Namun, melihat persiapan tim sekarang, hal itu bagaikan angin lalu.
Baca Juga: Terungkap, Ini Rahasia di Balik Lemparan Super Bek Timnas U-19 Indonesia
Salah satu alasannya mungkin cukup jelas, yaitu karena tidak adanya degradasi di Liga 1 2020.
Akibat tanpa adanya degradasi, salah satu pemain PSM Makassar, Zulkifli Syukur, mengakui bahwa saat ini gengsi pertandingan telah menurun akibat regulasi tersebut.
Berbeda jika musim ini tetap diterapkan adanya degradasi, tentu setiap klub akan lebih serius dalam mempersiapkan kekuatan timnya.
"Kalau saya melihat memang bobotnya sudah tidak ada kalau tanpa degradasi. Gengsinya juga berkurang," katanya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Timur.
Baca Juga: Membayangkan Skuat Bola Basket Milik Bali United
Masalah PSM Makassar pun tidak hanya sampai di situ.
Saat ini ada beberapa pemain tim berjulukan Juku Eja yang dipinjamkam ke beberapa klub, baik di Liga 1 maupun Liga 2.
Namun, kebanyakan dari mereka dipinjamkan ke tim Liga 2.
Dimulai dari Ferdinand Sinaga yang dipinjamkan ke PSMS Medan.
Beberapa pemain serentak mengikuti Ferdinand Sinaga untuk bermain sementara di klub lain.
Baca Juga: Lika-liku Jalan Persib Bandung Kejar Target Juara Liga 1 2020
Sisanya terdapat empat pemain yang sudah deal dan juga sedang bernegosiasi kontrak.
Mereka adalah Dedi Gusmawan (deal dengan Sulut United), Abdul Rahman (negosiasi PSMS), Irsyad Maulana (negosiasi Semen Padang), dan Leo Guntara (negosiasi Semen Padang).
Ada juga pemain yang masih belum dipanggil hingga saat ini atau dengan kata lain pemain tersebut menunggu kepastian pemanggilan dari PSM Makassar untuk kembali memperkuat tim.
Mereka adalah Mizwar Saputra, Ahmad Agung, Firza Andika, Roni Beroperay, Bayu Gatra, Osas Saha, Yakob Sayuri, Wiljan Pluim, Giancarlo Rodrigues, Husein El Dor, dan Serif Hasic.
Baca Juga: Lanjutan Liga 1 2020 yang Terkesan Dipaksakan
Untuk pemain yang masih menunggu panggilan, tidak menutup kemungkinan mereka akan meninggalkan tim.
Apalagi beberapa pemain sudah menghapus nama PSM Makassar di biodata Instagram pribadi mereka.
Terkait beberapa hal yang terjadi, Zulkifli Syukur enggan memikirkan hal selain serius untuk menjalani setiap laga ke depannya.
Sebagai pemain profesional, menurutnya memang sudah tugas dirinya untuk bermain sebaik mungkin di setiap pertandingan.
Baca Juga: Ada Klub-klub Terpopuler di Indonesia Hingga ke Asia, Siapa Saja?
Dengan tidak adanya degradasi dan diterapkannya regulasi pemain U-20, Zulkifli Syukur melihat hal tersebut menjadi sebuah nilai positif karena memberikan kesempatan untuk pemain muda memperlihatkan permainan terbaik mereka.
"Agar mereka (pemain muda) bisa juga matang untuk musim depan kalau banyak mendapatkan menit bermain di musim ini. Kita tahu banyak pemain muda PSM yang berpotensi," ungkapnya.
Jika untuk Liga 1 2020 PSM Makassar terlihat dalam keadaan sulit, namun untuk musim depan mereka justru mempunyai banyak tabungan.
Tabungan yang dimaksud tentu bukan tabungan berupa uang di sebuah bank, tetapi tabungan berbentuk pemain.
Baca Juga: Polemik Pemotongan Gaji Gerogoti Klub Liga 1 2020
Tabungan itu bermula dari peminjaman pemain yang berjumlah lebih dari satu.
Tentu pemain yang bersangkutan akan kembali ke klub ketika kesepakatan peminjamannya sudah berakhir.
Ditambah lagi dengan pengalaman dan menit bermain yang meningkat bagi pemain muda.
Ke depannya PSM Makassar dipastikan akan mempunyai stok pemain muda yang melimpah.
Baca Juga: Menantikan Happy Ending dari Drama Korea ala Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Namun, tentunya belum diketahui bagaimana kualitas dari para pemain muda di musim ini.
Akan baik jika ternyata kualitas mereka dapat diperhitungkan.
Sebaliknya, jika ternyata kualitasnya masih jauh dari harapan, PSM Makassar diprediksi akan mengalami kesulitan berada di peringkat lima besar Liga 1 2020.
Hal ini menjadi penting karena jangan sampai PSM Makassar melupakan harga diri sebagai klub yang mempunyai nama besar di kancah sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Terungkap, Ini Rahasia di Balik Lemparan Super Bek Timnas U-19 Indonesia
Jika tidak segera berbenah dan menyiapkan tim dengan matang, pertanyaan yang tepat untuk PSM Makasar adalah akan menjadi seperti apa PSM Makassar di Liga 1 2020?
Memang saat ini banyak klub Liga 1 yang sedang mengumpat di balik kata "tidak ada degradasi".
Namun, bukan berarti harus melupakan kualitas, kesiapan, dan harga diri tim.
Akan dirasa kurang elok jika regulasi tersebut membuat klub menjadi aji mumpung untuk bereksperimen di kompetisi tertinggi Liga Indonesia.
Tentu hal itu berlaku untuk semua klub, bukan hanya PSM Makassar.
Baca Juga: VIDEO - Bukti Lemparan Jauh Arhan Jadi Senjata Mematikan Timnas U-19 Indonesia
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com, TRIBUN TIMUR.COM |
Komentar