BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menilai bursa transfer Liga 1 2020 yang dibuka oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak logis.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah resmi membuka bursa transfer Liga 1 2020 jelang kembalinya kompetisi pada 1 Oktober mendatang.
Bursa transfer itu sejatinya akan dibuka sebelum putaran kedua dimulai, tepatnya pada Desember 2020.
Hanya saja, karena alasan waktu pelaksanaan yang mepet dengan berakhirnya liga musim ini pada Februari 2021, PT LIB memutuskan untuk memindahkan jadwal bursa transfer lebih cepat.
Baca Juga: Nelson Semedo ke Wolves, Barcelona Kebut Transfer Bek Kanan Ajax
Bursa transfer Liga 1 2020 sendiri mengizinkan klub-klub untuk mendatangkan dan mendaftarkan pemain asing baru sejak 21 September hingga 18 Oktober 2020.
Pembukaan bursa transfer itu ternyata mendapatkan kritik keras dari pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.
Juru taktik asal Belanda itu menilai keputusan PT LIB untuk membuka bursa transfer tidak logis.
Sebab, terdapat delapan klub Liga 1 2020 yang menolak penambahan pemain asing saat mengikuti manager meeting yang digelar pada Senin (21/9/2020).
Baca Juga: Karena COVID-19, Duel Liverpool vs Arsenal Dipindah Jadwalnya
Jumlah itu menjadi suara mayoritas setelah tujuh klub menyatakan setuju menambah pemain asing dan sisanya abstain.
"Ini semuanya tidak logis," ucap Robert Alberts lewat telkonferensi via Zoom, Rabu (23/9/2020), seperti dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Terlebih, ketika melakukan voting pada pertemuan terakhir di Bandung hari Senin lalu, 8 dari 18 klub tidak setuju (adanya penambahan pemain asing). Tujuh tim memilih setuju dan tiga tim netral," kata Robert menambahkan.
Robert menilai bahwa seharusnya bursa transfer tidak dibuka karena mayoritas klub yang melakukan voting tidak setuju pada penambahan pemain asing.
Baca Juga: Jawab Pengkritik, Kai Havertz Cetak Hattrick dan Buat Rekor di Chelsea
Sehingga, dengan adanya keputusan dari PT LIB yang tetap membuka bursa transfer, voting menjadi sia-sia belaka.
"Dalam voting, ketika suara terbanyak menang, seharusnya tidak ada transfer window (sebelum restart Liga 1 2020)," tutur Robert.
"Kalau sekarang keputusannya seperti ini, kenapa harus ada voting? Itu menyisakan banyak pertanyaan soal sepak bola Indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut, mantan pelatih PSM Makassar itu juga mempertanyakan apakah pada Desember nanti bursa transfer akan kembali dibuka.
Baca Juga: Bawa Arsenal Kalahkan Leicester, Mikel Arteta Buat Rekor Pribadi
Jika kembali dibuka, maka kejadian itu akan menjadi fenomena paling aneh karena membuat adanya tiga bursa transfer dalam satu musim liga.
Selain itu, antara bursa transfer September ini dan Desember mendatang hanya terpaut tiga bulan.
"Apakah logis membuka transfer window hingga Oktober, yang mana sebelumnya klub semua sepakat transfer window baru dilakukan sebelum putaran kedua yaitu pada Desember," ungkap Robert.
"Ketika musim baru dimulai, yang belum tahu kapan dimulainya tahun depan, akan ada transfer window liga (awal musim)."
"Dalam kata lain, dalam kurun waktu tiga bulan dari sekarang akan ada dua transfer window di sepak bola Indonesia dan itu sangat tidak logis," tutupnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar