Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Roy Jones Jr Pernah Kehilangan Medali Emas pada Olimpiade 1988

By Delia Mustikasari - Kamis, 24 September 2020 | 20:35 WIB
Legenda tinju dunia, Roy Jones Jr.
TWITTER.COM/COMPLEX
Legenda tinju dunia, Roy Jones Jr.

BOLASPORT.COM - Roy Jones Jr adalah salah satu petinju paling sukses di generasinya. Dia memiliki karier yang bagus saat menjadi petinju amatir, termasuk meraih medali emas pada Olimpiade.

Roy Jones Jr mewakili Amerika pada Olimpiade 1988 di Seoul. Dia tampak akan membawa pulang emas, tetapi dia gagal mendapatkannya.

Ketika The Guardian memberi peringkat 50 momen Olimpiade yang menakjubkan, Roy Jones Jr berada di urutan ke-14, tetapi bukan karena alasan yang bagus.

Baca Juga: Chou Tien Chen Menuju Turnamen Denmark Open 2020 sebagai Favorit 

Jones berkompetisi di divisi light-middleweight membuatnya memiliki peluang besar dalam perebutan medali emas.

Jones yang saat itu berusia 19 tahun sedang naik daun dan hanya membutuhkan dua menit untuk menyingkirkan lawannya.

Jones akhirnya mencapai semifinal. Pada babak tersebut, dia menjumpai petinju Inggris, Richie Woodhall, memberinya lebih banyak tantangan, tetapi semua juri masih memberi Jones kemenangan.

Park Si-hun dari Korea Selatan juga berhasil mencapai final. 

Jones lalu bertemu Park pada babak final Olimpiade Seoul 1988.

Itu bukanlah pertandingan yang bagus dengan Jones mendominasi pertarungan.

Jones mendaratkan 86 pukulan, sementara Park hanya 32 pukulan.

Jones mencetak skor masing-masing 20-3, 30-15, dan 36-14 dari ronde pertama hingga ketiga.

Mayoritas juri tidak setuju dengan penilaian tersebut karena Park memenangkan medali emas dengan keputusan, 3-2.

Ketika keputusan diumumkan, Park tampak malu dan wasit Aldo Leoni tampak muak dengan berbisik kepada Jones bahwa dia tidak percaya.

Jones yang masih tampak terkejut dengan hasil pada upacara pemberian medali, kemudian mengatakan sesuatu setelah dikalungkan medali perak di lehernya.

Dia langsung melepaskan medali perak dan tidak pernah memakainya.

Baca Juga: 'Jangan Salahkan Negara-negara Asia atas Penundaan Piala Thomas dan Uber 2020'

Tiga juri yang memberikan kemenangan kepada Park diskors selama enam bulan menunggu penyelidikan, tetapi dibebaskan dari kesalahan oleh Asosiasi Tinju Internasional (AIBA).

Bukti muncul ke permukaan beberapa tahun kemudian bahwa otoritas tinju Korea telah menyuap para wasit dengan manipulai meluas ke jajaran eksekutif AIBA.

Bahkan Leoni akan mendukung klaim tersebut, mengungkapkan bahwa seorang rekan Argentina telah ditawari uang tunai oleh otoritas tinju Korea.

Terlepas dari semua bukti itu, IOC (Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengakhiri penyelidikannya pada 1997 dengan memutuskan tidak ada bukti korupsi dalam pertandingan tinju di Seoul.

Karena itu, Jones tidak pernah menerima medali emas dari Olimpiade 1988.

Setelah pertandingan kontroversial itu, Jones kemudian menjadi petinju pound-for-pound terbaik tahun 90-an.

Sementara itu, Park pensiun dari tinju setelah Olimpiade Seoul dan tidak pernah menjadi petinju profesional.

Ia meraih gelar sarjana dalam pendidikan jasmani dan menghabiskan kariernya sebagai guru sekolah menengah sebelum menjadi pelatih tinju.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Catalunya 2020 - Siapa Juara Balapan Berikutnya?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : sportscasting.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
16
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
16
28
4
PSM
16
27
5
Borneo
16
26
6
Dewa United
16
25
7
Arema
16
25
8
Bali United
15
24
9
Persik
16
24
10
Persita
16
24
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X