BOLASPORT.COM - Seorang penggemar AS Roma telah bangun dari komanya setelah mendengar suara Francesco Totti melalui sebuah video.
Ilenia Matili, yang merupakan pemain sepak bola untuk klub wanita Lazio, mengalami kecelakaan mobil bersama rekannya, Martina Oro, pada Desember 2019.
Ilenia, yang merupakan penggemar berat AS Roma, beruntung bisa selamat dari kecelakaan tersebut.
Namun, tidak untuk Oro yang harus meninggal tak lama setelah kejadian.
Meski nyawanya terselamatkan, Ilenia harus melewati koma selama sembilan bulan karena kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Satu Kualitas Milik Thiago Silva Bikin Pelatih Chelsea Terkesan
Selama koma, orang tua Ilenia memainkan lagu kebangsaan Roma untuk memberikan anaknya yang koma sebuah hiburan.
Tak hanya itu, orang tua Ilenia juga berusaha meminta dukungan dari legenda hidup AS Roma, Francesco Totti.
Bak gayung bersambut, permintaan orang tua Ilenia pun disanggupi oleh Francesco Totti dan sang legenda memberikan ucapan dukungan melalui sebuah video.
Baca Juga: Persiraja Banda Aceh Boyong 28 Pemain ke Yogyakarta
"Ilenia jangan menyerah, kamu bisa melakukannya, kami semua bersamamu", kata Totti dalam pesan video seperti dikutip BolaSport.com dari La Repubblica.
Tak lama setelah mendengar ucapan tersebut, Ilenia pun bangkit dari komanya.
Orang tua Ilenia, yang senang bukan kepalang karena anaknya sudah bangun dari koma, kembali mengirimkan pesan untuk Totti.
Baca Juga: Niat Pindah Manchester United Enggak Sih, Jadon Sancho?
Namun, kali ini untuk berterima kasih serta mengajak sosok yang kini berusia 43 tahun itu untuk menengok Ilenia di rumah sakit.
"Suaramu yang luar biasa, dikombinasikan dengan semangat, cinta yang selalu dimiliki Ilenia untuk Roma, telah mendukung kebangkitannya," tutur orang tua Ilenia.
"Senyumnya telah kembali dan itu menular ke matanya yang penuh cahaya dan kegembiraan, itu semua tak mungkin terjadi tanpa bantuanmu."
"Teruntuk Francesco, apa lagi yang kami tunggu? Kami berharap dapat bertemu denganmu, Ilenia sedang menunggumu," ucap orang tua Ilenia menambahkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | La Repubblica |
Komentar