BOLASPORT.COM - Striker asing asal Brasil, David da Silva mengaku mempunyai dua kendala yang menghambat saat sesi latihan perdana bersama Persebaya Surabaya.
David da Silva sudah terpantau mengikuti sesi latihan pagi di Lapangan Jenggolo, Sidoarjo, Sabtu (26/09/2020).
Padahal, dirinya baru tiba di Surabaya malam harinya dari negara halamannya.
Baca Juga: Jadwal Terbaru PSIS Semarang di Lanjutan Liga 1 2020
Pemain berkepala plontos itu mengakui masih merasakan jet lag lantaran perjalanan 30 jam Brasil-Indonesia.
Kendati demikian, David mengungkapkan keinginan besar untuk mengejar ketertinggalannya.
Ia akan beradaptasi secepatnya lantaran kick-off Liga 1 2020 hanya tersisa lima hari ke depan.
Namun, di sisi lain ia tak mau terburu-buru agar tidak salah langkah yang justru dapat mencelakai tubuhnya.
“Ya, saya ada masalah dengan jet lag, tapi saya harus berusaha lebih untuk bisa mempersiapkan diri lebih cepat,” kata penyerang berusia 30 tahun dikutip BolaSport dari Kompas.
“Namun, saya juga harus hati-hati karena saya juga lelah karena perjalanan. Saya harap secepatnya bisa siap untuk pertandingan,” imbuhnya.
Baca Juga: Perubahan Jadwal Lengkap Persebaya Surabaya di Liga 1 2020
Selain jet lag, David juga sedikit mengeluhkan cuaca yang kurang bersahabat di Surabaya.
Memasuki musim pancaroba, cuaca di Kota Pahlawan tidak menentu tapi cenderung sangat panas.
“Sedikit panas, tapi tidak apa-apa. Ini rumah saya, harus beradaptasi,” ucap David.
“Cuacanya biasa saja, yang penting saya bisa melakukan sesuatu yang saya suka, yaitu bermain bola. Itu poin paling penting,” imbuhnya.
Di sisi lain, mantan pemain Al-Khoir itu merasa senang bisa kembali berlatih bersama skuad Bajol Ijo.
Dia bertekad memulihkan kondisinya dan berambisi memetik kemenangan di setiap laga.
“Saya melihat kondisi tim sangat fit dan mempersiapkan diri untuk Liga.”
“Saya harus secepatnya kembali fit 100 persen dan siap untuk pertandingan. Yang pasti saya sangat senang kembali bersama tim,” pungkasnya.
| Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
| Sumber | : | kompas |
Komentar