BOLASPORT.COM - PBSI kesulitan menentukan kriteria untuk promosi dan degradasi pemain menyusul pembatalan sejumlah turnamen.
Promosi dan degradasi pemain merupakan salah satu agenda tahunan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.
Masalahnya, untuk tahun 2020, PBSI kesulitan menentukan kriteria pemain yang akan promosi dan degradasi dari pelatnas.
Sekretaris Jenderal PB PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan batalnya sejumlah turnamen bulu tangkis karena pandemi covid-19 menjadi penyebabnya.
Baca Juga: PP PBSI Sempat Kecewa Keputusan BWF Tunda Turnamen Seri Asia 2020
Menurut Achmad Budiharto salah satu penilaian penampilan atlet adalah pencapaian pada turnamen yang mereka ikut.
Tanpa turnamen, PBSI tidak punya dasar kuat untuk membuat penilaian.
"Karena situasi saat ini masih tidak menentu, semua saling menunggu. Belum ada keputusan mengenai promosi dan degradasi," kata Budiharto, dilansir dari Badminton Indonesia.
"Kalau menurut AD/ART seharusnya ada promosi dan degradasi pada setiap akhir tahun. Namun, kami sulit menentukan dasarnya karena atlet tidak mengikuti turnamen."
Baca Juga: Ganda Campuran Independen Malaysia Mundur dari Denmark Open 2020
Salah satu turnamen yang menjadi patokan penilaian atlet adalah Kejuaraan Nasional.
Akan tetapi, tahun ini Kejurnas tidak bisa dijadikan acuan karena belum pasti diadakan.
PBSI juga dihadapkan pada tahun 2021 yang padat dengan turnamen besar.
Beberapa turnamen penting yang menjadi prioritas adalah Olimpiade Tokyo, Piala Thomas dan Uber, serta Piala Sudirman.
Selain itu, masih ada Kejuaraan Dunia 2021 dan All England Open 2021.
PBSI mengantisipasi padatnya pertandingan pada tahun depan dengan menyusun strategi pengiriman pemain dengan skala prioritas.
"Kami harus melihat dulu jadwal BWF. Dari situ baru kami bisa menyusun strategi untuk menentukan target-target yang utama," tutur dia lagi.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020 Digelar di Thailand Tahun Depan, Indonesia Masters Dibatalkan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar