BOLASPORT.COM - Kehidupan legenda tinju dunia, Mike Tyson bagaikan rollercoaster. Dia berada di puncak dunia dan mencapai titik terendah.
Pada 1980-an, Mike Tyson adalah petinju yang paling dikenal dan paling ditakuti di dunia. Pada 1990-an, dia menghabiskan waktu selama tiga tahun di penjara setelah tuduhan pemerkosaan.
Mike Tyson juga memerangi penyalahgunaan zat. Dia menyadari bahwa dirinya seorang pecandu alkohol, tetapi menolak untuk menyebut dirinya sendiri sebagai alkoholik.
Baca Juga: Ingin Hadapi Manny Pacquiao, Petinju Ini Minta Conor McGregor Antre
Dalam salah satu podcast Mike Tyson, "Hotboxin With Mike Tyson", Tyson mengakui dia sebagai pecandu alkohol.
Tyson bilang dia tidak bisa menyebut dirinya sendiri.
Dia berbicara dengan sesama petinju, Tyson Fury yang juga telah memerangi penyalahgunaan zat, dan mereka mendiskusikan topik tersebut.
"Saya tidak akan mengatakan saya seorang pecandu alkohol. Saya akan mengatakan saya seorang pecandu narkoba atau saya segalanya," kata Tyson dilansir BolaSport.com dari Sportscasting.
"Tetapi, dalam pikiran saya yang sakit, saya terlalu bangga menjadi seorang pecandu alkohol. Namun, saya seorang pecandu alkohol berat. Dalam benak saya, saya tidak ingin mengatakan itu. Saya lebih suka menjadi pecandu narkoba. Lebih keren menjadi kepala kokas."
"Saya tidak ingin pernah memberi tahu siapa pun bahwa saya seorang pecandu alkohol. Itulah yang membuatku malu, menjadi seorang pecandu alkohol," ujar Tyson.
Sebagai petinju profesional, Tyson mengantongi rekor menang-kalah, 41-1. Satu-satunya kekalahan yaitu saat melawan James Douglas.
Baca Juga: Floyd Mayweather Jr Sebut Rp 4,4 Triliun untuk Lawan Khabib Nurmagomedov atau Conor McGregor
Tyson dihukum karena kasus pemerkosaan pada 1991. Tyson dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun, tetapi menjalani tiga tahun.
Dia kembali ke tinju pada 1995 dan mengalahkan pada Peter McNeeley kembali ke atas ring, Tyson tidak pernah sama.
Setelah pertarungan McNeeley, rekor Tyson menjadi 8-5 dalam 13 pertarungan berikutnya. Meskipun meraup lebih dari 300 juta dolar (Rp 4,4 triliuan selama bertinju, Tyson menyatakan bangkrut pada 2003.
Pada 2006, Tyson ditangkap karena dicurigai degan kepemilikan narkoba. Dia mengaku memiliki masalah penyalahgunaan zat dan obat terlarang.
"Seluruh hidup saya sia-sia, saya gagal. Saya hanya ingin melarikan diri. Saya benar-benar malu dengan diri saya dan hidup saya," kata Tyson kepada USA Today.
"Saya ingin menjadi misionaris dan saya pikir saya dapat melakukannya sambil menjaga martabat saya tanpa memberi tahu orang-orang bahwa mereka mengusir saya ke luar negeri. Saya ingin menyelesaikan bagian dari hidup saya ini secepat mungkin."
Baca Juga: BWF Pertimbangkan Format Klaster untuk Kualifikasi Olimpiade 2020
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | sportscasting.com |
Komentar