BOLASPORT.COM - Manajer Sulut United,
Muhammad Ridho mengungkapkan kondisi pemain setelah kompetisi Liga 2 ditunda.
Kondisi psikologis pemain Sulut United pun sempat terganggu setelah mendapat kabar bahwa kompetisi Liga 2 ditunda.
Skuat Sulut United memang telah menjalani latihan demi menatap gelaran Liga 2 sejak 21 Agustus 2020.
Kendati kompetisi Liga 2 ditunda, skuat Sulut United masih menjalani latihan bersama.
Muhammad Ridho mengatakan, pemain Sulut United masih tetap fokus mengikuti latihan bersama tim di tengah kompetisi resmi ditunda hingga satu bulan.
Baca Juga: Cemberut di Depan Makanan, Shin Tae-yong Jadi Bulan-bulanan Netizen +62
Pada Selasa (29/9/2020), Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyatakan bahwa kompetisi Liga 1 dan Liga 2 ditunda hingga November.
Penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 disebabkan tidak terbitnya izin keramaian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Tingkat penyebaran COVID-19 yang masih tinggi di Indonesia menjadi alasan Polri tidak mengeluarkan izin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bergulir.
Sejatinya, lanjutan Liga 1 digelar pada 1 Oktober 2020 dan berakhir hingga 28 Februari 2021.
Baca Juga: Celta Vigo Vs Barcelona - Pemandangan Langka, Lionel Messi Turun untuk Bantu Pertahanan
Sedangkan Gelaran Liga 2 dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober hingga 5 Desember 2020.
Ridho juga memastikan bahwa skuat Sulut United tetap komitmen dalam menjalani persiapan.
"Pastinya terganggu (psikologis) tapi itu normal untuk merespon situasi seperti ini (kompetisi Liga 2 ditunda)," kata Ridho kepada BolaSport.com.
Baca Juga: Barcelona Main dengan 10 Pemain, Lionel Messi Kejar Wasit Sampai Terowongan Ruang Ganti
"Tapi mereka (pemain) tetap berkomitmen untuk tetap fokus di masa persiapan yang diperpanjang," sambung Ridho.
Adapun pada gelaran Liga 2, Sulut United tergabung di dalam Grup D.
Grup D Liga 2 dihuni oleh Sulut United,
PSMS Medan, Semen Padang FC, Persekat Tegal, Persijap Jepara dan Sriwijaya FC.
Kemudian, PSMS Medan akan bertindak sebagai tuan rumah di Grup D Liga 2.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Komentar