BOLASPORT.COM - Debut Elkan Baggot di tim senior Ipswich Town diwarnai dengan pemberian denda kepada sang pelatih, Paul Lambert, karena menyalahi aturan penyelenggara.
Pemain timnas U-19 Indonesia, Elkan Baggott, untuk pertama kalinya tampil bersama tim senior Ipswich Town dalam laga Rabu (7/10/2020) dini hari WIB.
Baggott turun membantu timnya memenangkan pertandingan melawan Gillingham dalam laga Grup J EFL Throphy.
Ipswich Town sukses membungkam lawannya dengan skor 2-0 dalam kompetisi yang diikuti oleh tim-tim League One (kasta ketiga), League Two (kasta keempat), dan tim akademi Premier League.
Baca Juga: Taktik Eko Roni Saputra Tumbangkan Petarung Malaysia pada One Championship
Sayang, kemenangan Baggott bersama timnya harus diwarnai kabar kurang sedap.
Sang pelatih, Paul Lambert, mendapat sanksi dari Football League selaku penyelenggara karena melanggar regulasi.
Lambert harus membayar denda sebesar 500 poundsterling atau sekitar Rp 95 juta karena hanya menurunkan dua pemain yang tergolong sebagai tim utama, yaitu Luke Woolfenden dan Janoi Donacien.
Sebagai informasi, Football League memiliki aturan bagi setiap tim untuk memainkan empat pemain yang termasuk sebagai tim utama.
Baca Juga: Prediksi Line-up Timnas U-19 Indonesia vs NK Dugopolje, Witan Sulaeman Bisa jadi Andalan
Penggolongan pemain sebagai tim utama ditentukan berdasarkan pemain-pemain yang menjadi starter pada laga liga terakhir atau berikutnya.
Mereka bisa juga termasuk pemain yang berada dalam 10 besar pemain dengan jumlah penampilan terbanyak musim ini atau telah melakukan lebih dari 40 pertandingan di tim senior sepanjang karier.
Pemain pinjaman dari Premier League otomatis masuk dalam kategori tersebut.
Di sisi lain, Ipswich Town memang berada dalam posisi yang serba sulit setelah beberapa pemain pentingnya seperti gelandang Flynn Downes dan bek Stephen Ward mengalami cedera.
Baca Juga: Kisah Mike Tyson dan Mata Berlumur Darah Gara-gara Perhiasan
![Pelatih Ipswich Town, Paul Lambert, saat masih melatih Stoke City.](https://cdn.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/bolasport/medium_14cf5e828ce843ff49cc374a99656056.jpg)
"Saya telah mengutarakan apa yang ingin saya lakukan," tutur Lambert di East Anglian Daily Times seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas.
"Menurut saya, memalukan kami harus bermain di laga-laga ini. Semua tim punya banyak pemain yang cedera dan kita berada di tengah pandemi."
"Jika ada hukuman, kami akan menerimanya. Namun, menurut saya tidak benar kami harus bermain di turnamen seperti ini," tutur pria yang menjadi pemenang Liga Champions 1996-1997 bersama Borussia Dortmund tersebut.
Baca Juga: Aksi Heroik Mohamed Salah: Selamatkan Tunawisma dari Pelecehan'
"Beberapa orang akan mengatakan, 'kasihlah anak-anak itu kesempatan'. Saya masih berpikir ini sebuah kesalahan kami bermain di turnamen ini di sepak bola modern."
"Saya pikir ini tak masuk akal, kami harus bermain 50 lebih laga dalam 35 pekan. Bahkan, tidak ada sponsor untuk kompetisi ini," tutur pelatih asal Skotlandia ini.
"Final tahun lalu bahkan belum dimainkan! Tak masuk akal," tandasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |