BOLASPORT.COM - Federasi Sepak Bola Timor Leste (FFTL) saat ini tengah disibukkan berjalannya turnamen FFTL Cup.
FFTL Cup sendiri merupakan kompetisi yang jika di tanah Inggris bernama Piala FA.
Dijalankannya FFTL Cup bertujuan untuk mengisi kekosongan liga yang belum dapat dilangsungkan karena beberapa hal.
Menurut Deputi Sekretaris Jenderal FFTL, Frederico Martins, pihaknya tidak ingin ada kekosongan kegiatan sepak bola.
Baca Juga: Madura United Berharap Liga 1 2020 Tak Dianggap jadi Ajang Lelucon
Apalagi, sepak bola Timor Leste sudah berhenti selama 9 bulan akibat permasalahan yang terjadi di sana.
Mulai dari permasalahan politik sampai pandemi COVID-19.
Sama dengan Indonesia, FFTL rencananya juga akan menjalankan liga pada bulan November dan kompetisi dijadwalkan berakhir pada bulan Maret 2021.
"Adanya FFTL Cup itu untuk mengisi kekosongan kompetisi dan FFTL sebagai payung sepak bola di Timor Leste tidak ingin ada kekosongan liga. Jadi, akan kami usahakan nanti liga akan digulirkan pada pertengahan bulan November dan berakhir paling lambat Maret 2021," ucap Martins saat dihubungi oleh Bolasport.com, Rabu (7/10/2020).
Baca Juga: 3 Pemain Bintang Asing Hengkang dari Liga 1, Pernah jadi Idola di Persib hingga Juara 2 Kali
Berjalannya liga sendiri dimaksudkan sebagai persiapan tim guna menyeleksi pemain untuk gelaran Piala AFF tahun depan.
Liga akan dijalankan tidak lama dari selesainya FFTL Cup pada tahun ini.
Dengan jarak yang tidak terlalu lama, diharapkan kondisi para pemain tidak mengalami penurunan.
Untuk itu Exco FFTL memutuskan akan menjalankan liga pada bulan November mendatang.
Baca Juga: Janji Mantan Bek PSM Makassar Seusai Direkrut Klub Lebanon
"Piala AFF akan dimulai tahun depan, jadi kami berusaha liga sudah berakhir sebelum digelarnya kompetisi antarnegara Asia Tenggara itu. Dengan adanya kompetisi ini, kami akan mempersiapkan pemain untuk seleksi menghadapi Piala AFF. FFTL Cup akan berakhir 24 Oktober, jadi kalau tidak ada liga pemain akan kehilangan persiapannya. Exco pun memutuskan liga perlu berjalan," jelasnya.
Sedikit berbeda dari Indonesia, FFTL justru tidak mewajibkan setiap klub untuk menerapkan pemotongan gaji.
Menurut Frederico Martins yang juga biasa disapa Sesu itu, pihaknya memberikan keputusan tersebut kepada setiap klub.
Nantinya klub sendiri yang akan memutuskan dengan menyesuaikan kondisi keuangan mereka.
Baca Juga: Prediksi Line-up Timnas U-19 Indonesia vs NK Dugopolje, Witan Sulaeman Bisa jadi Andalan
"Untuk masalah gaji, hal itu merupakan keputusan klub. Dari November sampai Agustus pemain tidak ada kontrak tetap dengan klub. Di liga kami, kebanyakan pemain tidak memiliki kontrak profesional dengan klub."
"Jadi, gaji yang didapatkan oleh pemain pastinya disesuaikan dengan kondisi klub itu sendiri. Untuk pemotongan gaji, kami berikan sepenuhnya kepada klub untuk menegosiasikan dengan pemain," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya sedikit mengalami kesulitan terkait gaji para pemain dan pelatih.
Pasalnya sudah beberapa bulan di Timor Leste tidak ada kompetisi atau liga.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Laga Timnas U-19 Indonesia di Kroasia
Sesu juga menyebutkan bahwa ke depannya FFTL akan memperhatikan hal tersebut agar para pemain mendapatkan gaji yang pasti.
"Karena pada dasarnya kontrak pemain itu targetnya untuk membayar berlangsungnya pertandingan. Tetapi, karena tidak ada pertandingan, jadi kami tidak bisa mengontrol secara langsung apakah memberikan gaji penuh atau tidak."
"Tetapi, untuk liga selanjutnya akan kami perhatikan masalah-masalah itu. Pemain harus memiliki kontrak dengan klub, pembayaran gaji terhadap pemain pun harus berdasarkan upah minimum yang ada di sini," tutupnya.
Baca Juga: Madura United Beri Waktu PSSI dan PT LIB Tentukan Nasib Liga 1 2020
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar