BOLASPORT.COM - Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, kembali harus berurusan dengan pengadilan menyusul perkembangan kasus tuduhan pemerkosan terhadap Kathryn Mayorga pada 2009.
Kasus tuduhan pemerkosaan yang dilakukan Cristiano Ronaldo terhadap seorang mantan guru dan model Portugal, Kathryn Mayorga, masih terus berlanjut.
Sebelumnya, Mayorga mengaku telah diperkosa Ronaldo di sebuah hotel di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 2009.
Namun, kasus tersebut dilaporkan telah diselesaikan antara kedua belah pihak di luar pengadilan pada 2010.
Majalah mingguan Jerman, Der Spiegel, melaporkan bahwa Mayorga menyetujui penyelesaian di luar pengadilan setelah Ronaldo membayar uang sebesar 375.000 dolar AS (sekitar Rp5,5 miliar).
Baca Juga: Timnas Portugal vs Timnas Spanyol - Luis Enrique Tak Gentar Hadapi Cristiano Ronaldo
Dana tersebut diberikan sebagai uang tutup mulut agar Mayorga tidak pernah mempublikasikan tuduhan tersebut.
Akan tetapi, Mayorga berusaha untuk membuka kembali kasus tersebut pada 2018.
Ronaldo, melalui pengacaranya, mengakui bahwa dia memang pernah bertemu dengan Mayorga.
Dia juga menyatakan bahwa hubungan seks yang dilakukan bersama Mayorga didasarkan pada kemauan bersama.
Eks bintang Real Madrid itu bebas dari dakwaan pada Juni 2019 setelah jaksa Las Vegas menyatakan klaim Mayorga tidak dapat dibuktikan.
Kendati demikian, Ronaldo masih harus berurusan dengan pengadilan berkaitan dengan kasus tersebut.
Baca Juga: Jadi Penerus David Beckham hingga Cristiano Ronaldo, Cavani Bangga Pakai Nomor 7 Man United
Hakim Distrik Amerika Serikat, Jennifer Dorsey, akan mendengar argumen Ronaldo atas tuduhan uang tutup mulut tersebut.
Pengacara Mayorga, Leslie Mark Stovall, sebelumnya mengatakan bahwa kliennya memang memiliki ketidakmampuan belajar sejak kecil sehingga ditekan oleh perwakilan Ronaldo.
Mayorga juga disebut tidak memiliki kapasitas hukum untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan.
Namun, Dorsey akan memutuskan sendiri apakah Kathryn berada dalam kondisi sehat secara mental saat menandatangani perjanjian dengan Ronaldo pada 2010 tersebut.
Baca Juga: Luis Enrique: Lionel Messi yang Terbaik, tapi Cristiano Ronaldo Juga Bikin Kagum
Dia memberikan waktu kepada kedua belah pihak hingga akhir November untuk menyetujui rencana sidang pengadilan itu.
Adapun pengacara Ronaldo, Peter Christiansen, belum menanggapi keputusan hakim yang dikeluarkan pada 30 September 2020 tersebut.
"Pengadilan harus memutuskan apakah Mayorga tidak memiliki kapasitas mental untuk menyetujui penyelesaian," tulis Dorsey, dikutip BolaSport.com dari Guardian.
Belum jelas apakah Ronaldo atau Mayorga harus hadir di pengadilan secara langsung saat persidangan digelar.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | The Guardian, Der Spiegel |
Komentar