BOLASPORT.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) membantah tuduhan pilih kasih yang diajukan oleh pemain tunggal putri muda, K. Lethsanaa.
K. Lethsanaa hanya mengikuti satu sesi latihan di Akademi Bulu Tangkis Malaysia di Bukit Kiara.
Jumlah ini lebih sedikit daripada para pemain lain.
Letshanaa juga satu-satunya pemain yang mengikuti tipe program pendidikan berbeda dengan para pemain lain.
Baca Juga: Lee Zii Jia Tak Tertarik Lihat Pertandingan Denmark Open 2020
Ia mengikuti program Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), sementara atlet lain mengikuti program General Certificate of Secondary Education (IGCSE).
Dilansir BolaSport.com dari New Strait Times, Kenny Goh angkat bicara soal klaim perlakuan khusus BAM terhadap Lethsanaa tersebut.
"Lethsanaa adalah salah satu pebulu tangkis BAM yang direkrut lewat program pencarian bakat. Kami juga sudah membahas program percepatan untuk para atlet," kata Goh.
"Hanya saja, saat kami menawarkan kesempatan bergabung ke tim nasional, sudah terlambat untuk dia mengikuti program IGCSE."
Baca Juga: Saina Nehwal Tambah Wakil Asia yang Mundur dari Denmark Open 2020
"Jadi kami sepakat dia bergabung dengan status paruh-waktu," tutur Kenny Goh lagi.
Goh juga memastikan Letshanaa bukan satu-satunya atlet yang menyandang status demikian.
Salah satu pemain muda BAM, Arena Satu Samin, juga menjalani program serupa.
"Baik Letshanaa dan Arena harus membuktikan diri mereka saat sistem ranking internal diterapkan tahun depan," ucap Kenny menambahkan.
Baca Juga: Mundur dari Denmark Open 2020, Nama Kento Momota Masih Ada di Undian
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | nst.com |
Komentar