BOLASPORT.COM - Adanya eskalasi jumlah kasus virus corona di Liga Italia membayangi laga derbi antara AC Milan kontra Inter Milan atau biasa dikenal dengan sebutan Derby della Madonnina.
AC Milan dijadwalkan akan bertemu rival sekota, Inter Milan, dalam laga pekan ke-4 Liga Italia, Sabtu (17/10/2020).
Selain digelar tanpa kehadiran penonton, Derby della Madonnina kali ini diprediksi bakal lebih hambar.
Pasalnya, laga tersebut akan berlangsung di tengah kondisi tingginya jumlah kasus COVID-19 yang menjangkit para pemain Liga Italia.
Bahkan, pertandingan sarat gengsi itu terancam ditunda karena total 6 pemain AC Milan dan Inter Milan harus absen setelah dikonfirmasi positif virus corona.
Baca Juga: Masih Positif COVID-19, Ibrahimovic Terancam Tak Bisa Perkuat AC Milan di Laga Derbi
Dari kubu I Rossoneri, Zlatan Ibrahimovic dan Leo Duarte masih positif virus corona setelah melakukan tes swab terbaru.
Adapun dari sisi I Nerazzuri, sebanyak empat pemain antara lain Alessandro Bastoni, Milan Skriniar, Radja Nainggolan dan Roberto Gagliardini terjangkit COVID-19.
Setelah enam kasus yang dikonfirmasi dari dua tim tersebut, Profesor Massimo Galli dari Rumah Sakit Sacco di Milan mengklaim kedua tim harus dikarantina.
Profesor Galli, yang merupakan kepala departemen penyakit menular di Rumah Sakit Sacco, juga mengatakan bahwa protokol kesehatan yang berlaku di Liga Italia ini konyol.
Baca Juga: Skor COVID-19 Jelang Derby della Madonnina, Inter Milan 4 AC Milan 2
Hal itu membuat otoritas kesehatan lokal (ASL) bisa turun untuk untuk menentukan apakah pertandingan derbi tersebut bisa dilanjutkan atau tidak.
Dia merujuk pada kasus laga Juventus versus Napoli pada pada Minggu (4/10/2020) atau Senin dini hari WIB di Allianz Stadium Turin yang batal terlaksana.
Pasukan Napoli dilarang pergi ke Turin setelah dua pemain mereka, Eljif Elmas dan Piotr Zielinski, terpapar COVID-19.
Otoritas kesehatan lokal di Campania memberi peringatan agar anak asuh Gennaro Gattuso menjalani isolasi.
"Saya berharap kami dapat terus mengadakan pertandingan sepak bola, tetapi tidak masuk akal untuk mengambil risiko," kata Profesor Galli, seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Kami harus melakukan semuanya dengan akal sehat."
"Saat ini, protokol yang ditetapkan oleh otoritas sepak bola tidak berlaku. Intervensi otoritas kesehatan lokal tidak bisa dihindari dan itu diperjelas oleh keputusan Pemerintah terbaru."
"Saya bisa mengharapkan apa saja, karena kontak dekat dari mereka yang dites positif harus menjalani karantina."
Baca Juga: Ada Derby della Madoninna dalam Transfer The Next Andrea Pirlo
"Ketika ada kasus positif pertama, lalu kedua, mereka harus mengikuti rutinitas pelatihan individu, sehingga kasus positif baru tidak menulari orang lain."
"Protokol FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) konyol dalam hal isolasi,"
"Jika kami ingin mempertahankan sedikit pun unsur sportivitas, kami harus mengakui bahwa protokol tersebut tidak lagi sesuai jika otoritas dapat melarang sebuah tim meninggalkan Napoli ke Turin," tuturnya menambahkan.
Saat ini, sebanyak 26 pemain Liga Italia dikonfirmasi positif terjangkit COVID-19 dengan 17 di antaranya merupakan pemain Genoa.
Kendati demikian, otoritas sepak bola Italia terus memastikan protokol kesehatan yang ada belaku.
Tes swab diambil beberapa kali seminggu, terutama 48 jam sebelum pertandingan.
Jika seseorang dites positif, mereka ditempatkan di karantina selama 14 hari dan harus dites negatif dua kali berturut-turut sebelum diizinkan kembali ke skuad.
Para pemain lain yang melakukan kontak dengan anggota tim yang positif juga harus menjalani tes usap sekali setiap 24 jam selama 14 hari.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | football Italia |
Komentar