BOLASPORT.COM - Tentu akan menjadi impian setiap klub untuk bisa menjuarai sebuah liga yang diikutinya, tak terkecuali di Liga Singapura (SPL).
Klub Liga Singapura yang berjumlah sembilan itu, setiap tahun bertanding dan bertemu satu sama lain untuk memperebutkan jatah lolos ke Liga Champions Asia.
Namun, bagaimana jadinya jika ternyata sudah juara tetapi tidak dapat merepresentasikan di Liga Champion Asia karena bukan dari negara asal.
Setidaknya hal itu lah yang dirasakan dua klub yang turut serta di SPL.
Baca Juga: Ada Rencana PSSI Gelar Mini Turnamen di Yogyakarta
Kedua tim tersebut adalah Albirex Niigita FC dari Jepang dan Duli Pengiran Muda Mahkota (DPMM) FC dari Brunei Darrusalam.
Tercatat selama lima tahun terakhir ini, kedua klub tersebut merupakan tim yang merajai SPL.
Dimulai sejak tahun 2015, DPMM FC berhasil menjuarai SPL di tahun pertama mereka ikut serta di Singapura.
Baca Juga: Dukungan yang Terus Mengalir untuk Jack Brown dari Sang Ibu
Lalu selanjutnya, selama tiga tahun berturut-turut Albirex Niigita FC mengambil alih tahta juara DPMM FC.
Sebelum akhirnya pada tahun 2019, DPMM FC kembali merebut takhta juara SPL dari Albirex Niigita FC.
Dikarenakan mereka tidak dapat merepresentasikan siri sebagai wakil dari Singapura, akhirnya jatah Liga Champions Asia diberikan ke tim Singapura yang berada di tertinggi di SPL.
Baca Juga: PSIS Semarang Lapang Dada Lepas Dragan Djukanovic ke Serbia
Klub Singapura terakhir yang berhasil menjuarai SPL adalah Warriors FC pada tahun 2014.
Warrior FC sendiri dinobatkan sebagai klub tersukses si Singapura.
Total Warriors FC sudah menjuarai liga sebanyak sembilan kali.
Dan diikuti oleh Tampines Rovers yang sudah menjuarai SPL sebanyak lima kali.
Baca Juga: Robert Alberts Sebut Latihan Persib Bandung Membosankan, Ada Apa?
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar