BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, kecewa kepada Kepolisian yang memberikan izin untuk pendemo sedangkan tidak untuk Liga 1 2020.
Pada akhir September lalu, PSSI telah mengumumkan Liga 1 2020 kembali harus ditunda.
Dalam hal ini PSSi beralasan tidak keluarnya izin dari Kepolisian.
Menanggapi hal itu, pelatih Persib, Robert Rene Alberts, mengaku sangat kecewa.
Pasalnya, tim telah bekerja keras melakukan persiapan dan ketika waktu lanjutan kompetisi tinggal beberapa hari, Liga 1 malah kembali ditunda.
Baca Juga: Striker Tira Persikabo Harap Liga 1 Bisa Bergulir pada November
Kekecewaan Alberts kepada pihak Kepolisian semakin memuncak ketika mengetahui izin diberikan bagi para pendemo.
Seperti yang diketahui, dalam beberapa hari terakhir memang terjadi demo penolakan UU Cipta Kerja.
Robert Rene Alberts mempertanyakan keputusan Kepolisian yang memberikan izin kepada pendemo, tetapi di lain sisi justru menolak Liga 1 kembali berjalan.
"Secara pribadi saya sangat kebingungan. Liga basket juga dihentikan meski penontonnya sedikit kurang pemberitaan untuk kompetisinya," kata Alberts, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Tetapi, demonstrasi diizinkan oleh polisi," ujarnya.
Baca Juga: Persela Lamongan Gelar Latihan Apabila Liga 1 Sudah Jelas
Jika melihat kejadian tersebut, Alberts menjadi bingung alasan apa yang diambil Kepolisian hingga menghentikan Liga 1.
Apabila mengacu tentang keterlibatan orang, tentu saja di mata Alberts dalam sebuah demo jumlahnya lebih banyak ketimbang kelanjutan kompetisi.
Terlebih sudah disepakati tak ada penonton dalam lanjutan Liga 1 2020.
Dari situ Alberts menegaskan dirinya tak mengerti dengan pola pikir Kepolisian.
Baca Juga: Kalahkan Top Scorer Liga 1 2020, Nick Kuipers dan Fabiano Beltrame Dipuji Pelatih Persib
Tak hanya sendiri, Alberts juga menambahkan keluh kesah yang sama dirasakan oleh para pemain.
"Demonstrasi diperbolehkan di Indonesia, padahal ada ribuan orang yang datang bersamaan," ucap Alberts.
"Sedangkan sepak bola yang dimainkan tanpa penonton di stadion tidak diizinkan."
"Jadi, adakah orang yang bisa menjelaskan logika di balik semua ini karena saya sangat kebingungan, begitu pula pemain?," tuturnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar