BOLASPORT.COM - Manajer Idemitsu Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama, merasa menyesal setelah rider asal Indonesia, Andi Farid Izdihar gagal meraih poin pada Moto2 Prancis 2020.
Andi Farid Izdihar atau yang akrab disapa Andi Gilang terpaksa menyudahi perjuangannya dalam seri Moto2 Prancis lebih dini karena mengalami crash atau sebuah kecelakaan.
Dalam sesi balapan yang berlangsung di Sirkuit Le Mans, Minggu (11/10/2020) tersebut, Andi Gilang tak bisa menuntaskan seri tersebut bukan karena kesalahannya sendiri.
Andi Gilang yang start dari baris paling belakang atau tepatnya di urutan ke-28 sempat menunjukkan performa apik hingga dia mampu merangsek ke posisi ke-17.
Baca Juga: Moto2 Prancis 2020 - Didorong hingga Jatuh, Pembalap Indonesia Gagal Cetak Sejarah
Asa pembalap asal Bulukumba, Sulawesi Selatan itu untuk menuai poin perdananya pupus setelah terlibat insiden dengan rider lain di tikungan 14 saat balapan memasuki lap keenam.
Menurut pengakuan Andi Gilang, dia tidak bisa berbuat banyak setelah para pembalap lain memaksanya masuk ke bagian lintasan Sirkuit Le Mans yang masih basah.
Meski saat balapan kelas Moto2 Prancis 2020 berlangsung cuaca lebih bersahabat, sebagian kondisi lintasan Sirkuit Le Mans masih ada yang basah setelah sebelumnya diguyur hujan.
Tak ayal, Andi Gilang yang pada balapan itu memakai ban bertipe slick alias kering tak bisa berbuat banyak sebelum akhirnya terjatuh usai dipaksa masuk ke area lintasan yang basah oleh rider lain.
Baca Juga: Moto2 Prancis 2020 - Pembalap Indonesia Apes Lagi Saat Tampil Moncer
"Ketika saya berada di posisi ke-17, salah seorang pembalap menyalip saya, dia mendorong saya ke bagian lintasan yang basah, padahal kami membalap dengan ban slick." kata Andi Gilang.
"Saya pun terjatuh. Saya tidak mengerti dengan aksi seperti ini ketika balapan masih menyisakan 20 lap. Sedikit kesialan lagi bagi saya." imbuhnya, dilansir dari Honda Team Asia.
Tak ayal, hasil yang diraih oleh Andi Gilang pada Moto2Prancis 2020 ini membuat Hiroshi Aoyama selaku manajer tim dari Idemitsu Honda Team Asia merasa sangat menyesal.
Di mata Hiroshi Aoyama, pembalap berusia 23 tahun itu sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan hingga sesaat sebelum mengalami insiden itu.
"Lap demi lap mereka telah menunjukkan perkembangan, namun Andi sayangnya harus mengalami crash ketika rider lain menabraknya ketika mereka sedang battle," ucap Hiroshi Aoyama.
"Sungguh sangat disayangkan karena Andi Gilang mempunyai ritme balap yang mumpuni untuk bisa mencetak angka pada balapan kali ini," tuturnya menambahkan.
Dengan pilihan ban slick, Hiroshi Aoyama tak menampik hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Andi Gilang dan rekan setimnya, Somkiat Chantra terutama saat balapan memasuki lap pertama.
"Ini telah menjadi sebuah survival race, dengan aspal yang dingin berubah menjadi cukup basah kemudian kering," tutur pria asal Jepang itu menambahkan.
"Seperti hampir semua pembalap, kondisi ini menjadi kondisi yang tidak mudah untuk dikelola pada putaran pertama, saat awal-awal rider kami menyalip banyak pembalap," pungkasnya.
Baca Juga: Asa Indonesia Miliki Tim Balap Moto2 dan Moto3 Mulai Tahun 2021
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Honda Team Asia |
Komentar