BOLASPORT.COM - Arema FC memutuskan untuk mematuhi apapun yang akan menjadi keputusan dari pemerintah nantinya terkait lanjutan Liga 1 2020.
Nasib lanjutan Liga 1 2020 di tengah pandemi Covid-19 masih belum menemui titik terang.
Pada manager meeting yang digelar pada Selasa (13/10/2020) oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), seluruh klub peserta Liga 1 sepakat untuk kembali memulai liga pada 1 November mendatang.
Rapat itu bahkan menghasilkan tiga skenario yang mungkin akan dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan di masa mendatang.
Baca Juga: Liga 1 Belum Kantongi Izin Polri, Beberapa Opsi Kompetisi Disiapkan PSSI
Mulai dari menggelar liga pada 1 November, menunda hingga 1 Desember dan membagi klub jadi dua wilayah, hingga baru memulai kompetisi pada Januari 2021.
Meski begitu, insan sepak bola Indonesia tampaknya harus menahan kecewa lebih lama.
Pemerintah, dalam hal ini polri, masih belum bisa memberikan izin bagi lanjutan kompetisi di Indonesia.
Bahkan bisa jadi Liga 1 2020 dihentikan total karena polri belum akan memberikan izin keramaian bagi semua kegiatan sebelum Pilkada serentak rampung dilaksanakan pada 9 Desember mendatang.
Baca Juga: Adrian Jadi Tukang Blunder, Liverpool Disarankan Boyong Kiper Finalis Piala Dunia 2018
Adanya peluang Liga 1 2020 kembali tak mendapat izin dari polri membuat Arema FC angkat bicara.
Tim berjulukkan Singo Edan itu kali ini akan memilih patuh pada apapun yang menjadi keputusan final dari pemerintah.
"Kami patuh pada arahan pemerintah termasuk dari pihak keamanan," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji, Rabu (14/10/2020), seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jatim.
Meski mengaku akan patuh, pihak Arema FC tidak ingin para petinggi sepak bola nasional diam saja.
Baca Juga: Terkuak, AC Milan Sempat Ditawari Dua Pemain Buangan Manchester United
Manajemen Singo Edan tetap berharap supaya PSSI turut andil berkomunikasi dengan para petinggi kepolisian untuk tetap menggelar liga.
Terlebih, sudah sejak awal semua klub berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Maka perlu ada ruang diskusi dan komunikasi dengan pihak kepolisian termasuk stakeholder lain," tutur Sudarmaji.
"Dalam hal ini institusi yang terkait dengan pengawasan dan penanganan Covid-19 juga protokol kesehatan."
"Karena sepak bola sekarang menghidupi banyak orang," katanya mengakhiri.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar