BOLASPORT.COM - Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, memberikan penjelasan soal tidak adanya nama Jose Mourinho di dalam buku yang baru saja ia luncurkan.
Selama melatih Arsenal, Arsene Wenger pernah terlibat konflik dengan cukup banyak pelatih.
Namun, dari sekian banyak pelatih, Arsene Wenger paling sering terlibat adu mulut dengan juru taktik asal Portugal yang pernah menangani dua klub Liga Inggris, yakni Chelsea dan Manchester United, Jose Mourinho.
Saat Jose Mourinho masih melatih Chelsea, ia kerap melontarkan komentar pedas untuk Wenger dan tim besutannya, Arsenal.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Beberapa Hal yang Harus Diperbaiki Timnas U-19 Indonesia
Begitu pun Wenger, ia kerap meladeni ulah Mourinho itu dengan membalas kritiknya dengan omongan yang lebih pedas lagi.
Ketegangan antara Wenger dan Mourinho memuncak pada tahun 2014 ketika mereka secara fisik bentrok di pinggir lapangan pada sebuah pertandingan Liga Inggris yang mempertemukan Arsenal dengan Chelsea.
Tak hanya itu, ketegangan antara Wenger dan Mourinho berlanjut di konferensi pers pasca-pertandingan tersebut.
Baca Juga: Deontay Wilder Pastikan Trilogi Lawan Tyson Fury Tetap Berlangsung
Juru taktik yang kini menangani Tottenham Hotspur itu memanggil Wenger tukang intip dan spesialis kegagalan.
Meski demikian, dalam buku autobiografinya yang membahas perjalanannya bersama Arsenal antara 1996-2018, Wenger sama sekali tidak menyinggung nama Mourinho.
Sebaliknya, Wenger merinci persaingannya dengan Sir Alex Ferguson dan menyebut juru taktik asal Skotlandia itu sebagai musuh terberatnya.
Baca Juga: Puyol Ungkap Takdir yang Hampir Menyeretnya Gabung AC Milan
"Saya tidak ingin membuat buku yang memilah beberapa perbedaan," ujar Wenger ketika ditanya soal ketiadaan Mourinho dalam autobiografinya seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Saya ingin ini menjadi buku yang positif. Saya memiliki pertarungan yang lebih sengit dengan Sir Alex daripada Jose Mourinho. "
Benar saja ucapan Wenger itu, karena dalam bukunya ia lebih banyak menyebut Ferguson ketimbang Mourinho.
Baca Juga: Roy Jones Jr Sebut Mike Tyson Dapat Keuntungan Jelang Pertarungan
"Persaingan membuat Anda membenci lawan. Saya pikir dia (Ferguson) pasti membenci saya dan saya terkadang juga membencinya," tulis Wenger dalam bukunya.
"Setiap kali kami bertanding, selalu ada pertarungan, selalu sangat ketat dan gugup. Dan jangan lupa kami juga harus berurusan dengan 'Waktu Fergie'."
"Tapi ketika kompetisi berakhir, yang tersisa adalah rasa hormat yang mendalam untuk orang-orang seperti dia, untuk apa yang telah mereka capai dan berapa lama mereka bertahan dalam pekerjaan dan mengabdikan hidup mereka untuk itu," terang Wenger menambahkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Mirror |
Komentar