BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan bahwa dalam kondisi saat ini tidak ada opsi terbaik untuk menggelar Liga 1 2020.
Alasan utama PSIS Semarang karena saat ini seluruh klub Liga 1 maupun Liga 2 2020 mengalami kerugian.
Sehingga PSIS Semarang tak bisa memilih opsi terbaik dari yang telah disediakan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Setelah PSSI kembali menunda Liga 1 2020 pada 1 November mendatang, federasi pun menyatakan telah menyiapkan tiga opsi untuk bergulirnya kompetisi.
Baca Juga: Penundaan Liga 1 2020 tak Membuat Pemain Persib Patah Semangat
Jika Liga 1 tak bisa bergulir 1 November mendatang bakal dimulai kembali 1 Desember 2020, tapi apabila tak dapat izin dipastikan akan berlangsung 1 Januari 2021.
Menanggapi hal itu, Yoyok Sukawi mengatakan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 ini tak ada opsi terbaik.
Bukan hanya soal opsi digelarnya Liga 1 2020 yang berkali-kali akan mengalami penundaan, tetapi juga soal pilihan lain yang bakal disediakan nantinya.
"Kalau untuk opsi sekarang, tidak ada yang bagus. Semuanya jelek sudah," kata Yoyok Sukawi dalam Webinar yang turut dihadiri BolaSport.com.
"Untuk saat jika liga lanjut dan dibuat dua grup juga tidak bagus, apalagi dibuat home turnamen lebih tidak bagus. Itu bukan pilihan saat ini," ucapnya.
Meski tak ada pilihan terbaik dalam kondisi seperti ini, Yoyok Sukawi berharap agar kompetisi tetap berlangsung.
Walaupun harus mengalami penundaan lagi Yoyok mengatakan klub tidak akan keberatan soal itu.
Sebab saat ini menurutnya yang lebih penting adalah ekonomi para pemain dan seluruh stakeholder tetap jalan.
Baca Juga: Starting XI Everton vs Liverpool - Adu Tajam Trio Lini Serang dan Lubang di Gawang Si Merah
Menurut petinggi PSIS itu adalah keputusan terbaik, jika Liga 1 2020 tetap begulir walaupun klub harus menelan banyak kerugian saat ini.
"Tapi kami berharap setidaknya kompetisi tetap berjalan dengan segala kelemahannya. Minimal kami masih memberi uang makan ke pemai dan seluruh stakeholder sepak bola," tutur Yoyok.
"Paling tidak roda ekonomi mereka tetap berjalan, kalau klub tidak apa yang bangkut, paling direkturnya saja yang stroke. Yang penting pemain bisa makan," katanya sambil tertawa.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar