BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts sering kali terlihat dengan topi cokelat saat sedang mendampingi anak asuhnya bertanding.
Robert menegaskan bahwa memakai topi baginya bukanlah hanya sekedar gaya-gayaan semata.
Namun pelatih asal Belanda ini mengaku memakai topi untuk menutupi matanya dari sorotan langsung sinar matahari.
"Itu selalu saya gunakan karena untuk menutupi matahari," kata Robert, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Itu adalah alasan utamanya," ujarnya.
Baca Juga: Sudah Sembuh, Bagus Kahfi Menunggu Panggilan Timnas U-19 Indonesia
Menariknya dari sekian banyak topi yang dimiliki, Robert seringkali terlihat memakai topi cokelatnya.
Bukan karena tidak suka dengan topi lain, Robert menyebut topi cokelat miliknya memiliki sebuah sejarah.
Robert pun menceritakan awal mula ia mendapatkan topinya.
Dijelaskan Robert, topi tersebut didapatkannya dari seseorang ketika ia masih aktif bermain sepak bola.
Baca Juga: Mantan Rekan Nick Kuipers di ADO Den Haag Ungguli Torehan Gol Van Kippersluis
Saat itu Robert sedang berlibur ke Hawaii.
Kemudian munculah seseorang yang menawarkan topi.
Mengetahui sang penjual membuat topinya sendiri, Robert tertarik untuk membelinya.
"Itu sangat bersejarah, itu didapat ketika saya masih aktif bermain sepak bola bersama Vancouver," ucap Robert.
"Saat itu kami pergi ke Hawaii untuk berlibur dan di pantai tentu sinar matahari begitu menyilaukan."
"Lalu ada orang di sebelah saya menawarkan saya topi cokelat itu, topi yang dia buat sendiri dan akhirnya saya mau membelinya," tuturnya.
Baca Juga: PSIS Minta Peran Para Stakeholder Mengampanyekan Penonton Tidak ke Stadion
Tak terasa sekitar 45 tahun telah berlalu.
Sejak saat itu pula topi tersebut selalu melekat di kepala Robert.
Robert terlanjur nyaman dengan topi cokelat miliknya.
"Setelah itu, sejak saya masih berusia 20 tahun topi itu sudah melekat dengan saya," kata Robert.
"Jadi sudah 45 tahun saya memakai itu, dan membuat saya merasa nyaman," tutupnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar