BOLASPORT.COM - Nama Francesco Fourneau mendadak viral di kalangan pendukung Juventus setelah memimpin laga Bianconeri kontra Crotone, Minggu (18/10/2020).
Juventus mendapatkan hasil tidak menyenangkan saat bertamu ke markas klub promosi Crotone dalam lanjutan Liga Italia pekan keempat.
Sangat masif diunggulkan atas tuan rumah, Bianconeri malah dipaksa pulang dengan hasil imbang 1-1.
Wasit Francesco Fourneau menjadi subjek serangan fan Juve di medsos karena dianggap berperan besar menggagalkan kemenangan sang juara Italia.
Fourneau dikritik lantaran melakukan "hattrick" pengambilan keputusan yang merugikan Juventus.
Pertama, dia memberikan tendangan penalti buat Crotone setelah Leonardo Bonucci melanggar Arkadiusz Reca di menit ke-11.
Insiden itu melahirkan gol bagi Crotone lewat eksekusi Simeon Nwankwo.
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Alvaro Morata Offside di Ujung Tumit, Juventus Gagal Menang
Baca Juga: Menteri Olahraga Italia vs Cristiano Ronaldo: Mentang-mentang Jago, Jangan Arogan
Kedua, Fourneau mengusir Federico Chiesa dengan kartu merah langsung akibat melanggar keras Luca Cigarini (60').
Juventus terpaksa harus bermain dengan 10 orang sejak saat itu dalam keadaan skor sudah imbang 1-1.
Terakhir, hujatan buat Fourneau lengkap dengan keputusan menganulir gol Alvaro Morata melalui VAR (76').
Penyerang Spanyol yang menciptakan satu-satunya gol Juve di laga itu divonis offside setelah ujung tumitnya nongol keluar garis ukur dari tangkapan layar.
Keunggulan 2-1 Bianconeri pun ambyar karena anulir tersebut.
Pascalaga, kontan saja Fourneau menjadi sasaran tembak fan Juventus di medsos, maupun dibahas dalam perdebatan pandit di televisi dan media daring Italia.
Pria asal Roma tersebut ramai diejek sebagai impostor alias penyusup yang mewakilkan tim-tim rival anti-Juventus buat merugikan Bianconeri.
Hanya 48 jam setelahnya, nama Fourneau tercantum sebagai wasit keempat untuk laga Serie B antara Reggina vs Cosenza, Selasa (20/10/2020).
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - Bantai Tamu, AS Roma Tempel Juventus dan Inter
Diskusi pun merebak dengan muncul asumsi bahwa penugasan Fourneau turun kelas ke divisi kedua Liga Italia adalah bentuk hukuman karena serangkaian keputusannya yang merugikan Juve.
Benarkah ada campur tangan demikian?
Corriere dello Sport mengungkapkan itu asumsi belaka karena penempatan Fourneau di Serie B hanya bentuk penugasan bergilir biasa antardivisi.
"Faktanya, Komisi Wasit Nasional memutuskan bahwa para wasit di Serie A bisa saja 'didegradasi' ke Serie B untuk memimpin pertandingan atau sebagai wasit keempat, dan sebaliknya," tulis media top asal Roma tersebut, seperti dikutip BolaSport.com.
Fourneau sendiri memang terhitung jarang memimpin laga di Serie A.
Pria berusia 36 tahun itu baru mewasiti 7 pertandingan di kasta teratas sejak debut pada 2017-2018 dan lebih sering berkecimpung di Serie B.
Musim-musim sebelumnya, dia juga beberapa kali memimpin pertandingan di dua divisi teratas Liga Italia secara bergiliran dengan rekan sejawatnya.
Jurnalis Mediaset, Maurizio Pistocchi, menilai Fourneau justru menjadi korban dari serangan kritik berlebihan sebagai dampak hasil akhir laga Juventus.
"Dia tidak banyak melakukan kesalahan selama pertandingan itu, paling cuma soal kartu kuning untuk pelanggaran Bonucci yang berujung penalti. Keputusan lainnya bagus," ucapnya.
Baca Juga: Golnya Dianulir karena Offside Seujung Tumit, Morata Bilang Begini
"Kendati begitu, banyak orang yang menyerang dia. Wasit muda ini di-bully di televisi. Di negara ini, kekuatan media dan ekonomi dijalankan dalam cara-cara yang pasti dan sudah ditentukan," kata Pistocchi lagi.
Kontroversi ini jadi materi yang hangat dibahas seturut keputusan operator kompetisi menghadiahkan kemenangan WO buat Juventus atas Napoli pekan lalu.
Napoli divonis kalah 0-3 karena tidak hadir dalam pertandingan di Allianz Stadium, Turin, dengan alibi konflik perizinan dengan otoritas kesehatan (ALS).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | corriere dello sport |
Komentar