BOLASPORT.COM - Hasil finis di urutan ke-18 pada balapan MotoGP Aragon 2020 membuat pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, kehilangan status sebagai pimpinan klasemen.
Fabio Quartararo kini berada di peringkat kedua dengan 115 poin.
Dia terpaut 6 poin dari pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, yang untuk kali pertama dalam karier MotoGP-nya memuncaki klasemen.
Meski gagal mempertahankan posisinya di pucuk klasemen pembalap, Quartararo menegaskan bahwa tidak ada tekanan yang dirasakan.
Sebab, dia bukan pembalap tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: Mundur dari Timnas Denmark, Jan O Jorgensen Belum Resmi Gantung Raket
Mengacu pada fakta inilah, Quartararo menilai beban menjadi juara dunia justru ada di pundak para pembalap tim pabrikan Yamaha yakni Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
"Tentu saja, saya sangat senang bahwa Alex Rins menang di Aragon dan Danilo Petrucci menang di Le Mans," ucap Quartararo, dikutip dari Motorsport.
"Hari balapan kemarin adalah hari bencana, tetapi saya pikir hasilnya akan lebih buruk jika Mir menang, Maverick finis kedua, dan Andrea Dovizioso finis ketiga."
"Namun, pada akhirnya, tekanan tidak sepenuhnya ada di saya. Saya memang sempat memimpin kejuaraan dunia, tetapi tim saya baru ada tahun lalu. Tahun ini adalah tahun kedua saya dan saya tidak berada di tim pabrikan."
Baca Juga: Kilas Balik - Praveen/Jordan Sukses Putus Tren Runner-up pada Denmark Open 2019
"Tekanan ada pada para pembalap tim pabrikan. Jadi, saya merasa baik. Cuma balapan sulit dengan masalah teknikal, tetapi saya merasa oke,"
kata dia lagi.
Fabio Quartararo akan kembali mencoba menaklukkan Motorland Aragon pada akhir pekan ini, saat kejuaraan dunia MotoGP 2020 dilanjutkan di sana.
Berdasarkan jadwal, Motorland Aragon bakal kembali menggelar balapan yakni MotoGP Teruel 2020 pada 23-25 Oktober mendatang.
Baca Juga: Valentino Rossi Bak Ditusuk Gara-gara Yamaha Melesat di Aragon
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar