BOLASPORT.COM - Sebuah laga akbar bakal digelar dalam main event ONE Championship: Inside the Matrix pada 30 Oktober mendatang di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura.
Main event ONE Championship: Inside the Matrix bakal menggelar pertarungan antara Aung La Nsang, petarung Amerika Serikat berdarah Myanmar, kontra Reinier de Ridder (Belanda).
Aung La Nsang bisa dibilang sebagai Daniel Cormier-nya ONE Championship karena seperti legenda UFC itu, dia berstatus juara di dua divisi, yaitu kelas menengah dan berat ringan.
Di ONE Championship: Inside the Matrix, Aung La Nsang bakal mencoba mempertahankan sabuk juara kelas menengah miliknya dari incaran Reinier de Ridder.
Baca Juga: Hasil ONE Championship - Eko Roni Saputra Menang Lewat Submisson
Aung La Nsang seperti sebuah mesin tempur yang menang terus sejak mengalahkan Vitaly Bigdash pada pertengahan 2017 untuk merebut sabuk juara kelas menengah ONE Championship.
Dia kemudian sukses mempertahankan sabuk itu dengan mengalahkan Ken Hasegawa sebanyak dua kali dan Mohammad Karaki.
Bukan itu saja, Aung juga menjadi raja di kelas berat ringan dengan mengalahkan Alexandre Machado pada awal 2018.
Aung kemudian juga sukses mempertahankan sabuk juara kelas berat ringan dalam penampilan terakhirnya dengan mengalahkan Brandon Vera pada 13 Oktober tahun lalu.
Aung La Nsang seperti tak bisa dihentikan, tetapi Reinier de Ridder diyakini punya kemampuan yang cukup untuk setidaknya memberikan kesulitan buat sang juara.
Hal itu diungkapkan oleh petarung kelas bulu ONE Championship asal Belanda yang kini tengah tinggal di Indonesia, Anthony Engelen.
Baca Juga: Tak Cuma Lawan, Eko Roni Saputra Juga Heran dengan Teknik Kunciannya
“Saya mengenal kedua petarung ini secara pribadi dan menyukai keduanya. Sejujurnya, mereka berdua adalah orang yang sangat luar biasa. Aung La adalah petarung yang sangat luar biasa. Saya juga bertemu Reinier beberapa kali, dia juga petarung yang sangat keren,” kata Engelen.
“Saya pikir Reinier memiliki peluang bagus untuk menang,” lanjut petarung berjulukan The Archangel yang sudah berpengalaman menghadapi nama-nama besar di Asia sepanjang kariernya.
"Jelas, jiu jitsu adalah kekuatan terbesar Reinier. Jadi dia harus lebih mengandalkan kemampuan itu, ” ujar Engelen.
"Kekuatan Reinier jelas permainan di bawah. Saya pikir dia lebih unggul dalam hal jiu jitsu dibandingkan dengan Aung La. Aung La pasti akan memiliki striking yang lebih baik. Di satu sisi, ini akan menjadi striker versus grappler. Tetapi, bisa dikatakan, mereka juga sangat berpengetahuan luas,” kata Engelen lagi.
Baca Juga: UFC 254 - Alasan Gaethje Sebut Jurus Khabib Terbaik di MMA
“Jika saya adalah Reinier, saya akan mencoba untuk melembutkannya sedikit dengan pukulan. Buat Aung La mengayunkan beberapa kali, lalu merunduk ke bawah dan melakukan takedown lantas mencoba menyelesaikannya di matras. Ini tidak akan mudah, karena Aung La tangguh seperti paku. Tetapi, Reinier bisa melakukannya."
Apa yang dikatakan Anthony Engelen memang cukup masuk akal.
Pasalnya, Reinier de Ridder juga termasuk kategori monster karena tidak terkalahkan dalam 12 pertarungan selama kariernya.
Dari 12 kemenangan itu, 11 kali De Ridder menyelesaikan pertarungan dengan stoppage.
Seperti disebut Engelen, De Ridder punya keunggulan dalam pertarungan bawah dengan 8 kali mengunci lawan dengan variasi teknik, dari triangle choke, armbar, side choke, rear-naked choke, sampai brabo choke.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar