BOLASPORT.COM - Pelatih kepala tim nasional bulu tangkis Jepang, Park Joo-bong, menyebut pandemi COVID-19 membuat timnya harus melalui sejumlah penyesuaian untuk tetap bisa berlatih.
Denmark Open 2020 berlangsung pada 13-18 Oktober di kota Odensee.
Turnamen BWF World Tour Super 750 tersebut menjadi kompetisi bulu tangkis perdana setelah seluruh kegiatan dihentikan sejak Maret karena pandemi COVID-19.
Jepang mendulang kesuksesan dengan meraih dua titel juara.
Baca Juga: Marcus/Kevin Sebut Ahsan/Hendra Sebagai Sosok Panutan Mereka
Nozomi Okuhara memenangi titel nomor tunggal putri usai mengatasi perlawanan Carolina Marin (Spanyol).
Adapun Yuki Fukushima/Sayaka Hirota menjuarai nomor ganda putri setelah memenangi derbi melawan rekan senegara, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Menurut Park Joo-bong, pandemi COVID-19 memaksa Tim Matahari Terbit melakukan sejumlah penyesuaian.
Baca Juga: Penyelenggara Denmark Open 2020 Dapat Pujian dari Para Pemain
Hanya, ia mengaku tak sulit membuat para pemain menemukan kembali motivasi mereka.
"Pada bulan September kami mengira Piala Thomas dan Uber serta Denmark Open I dan II akan terlaksana. Latihan kami terfokus untuk turnamen itu," kata Park.
"Sebelumnya kami mengontak semua klub dan berbincang dengan ketua klub. Tentu saja motivasi pemain sedikit turun karena tak ada turnamen. Namun, saat sudah di kamp, mereka kembali bersemangat," ujar pria asal Korea Selatan itu.
Baca Juga: Juarai Denmark Open 2020 Tanpa Kalah 1 Gim, Apa Rahasia Nozomi Okuhara?
Memulai latihan kembali pun cukup sulit di mata Park.
"Para pemain perlu sedikit waktu. Pada dua hari pertama kami mengadakan latihan bebas dengan memisahkan para pemain putra dan putri," ucap Park.
"Kami tidak bisa menampung banyak pemain di area yang sama sehingga sesi latihan harus dipersingkat," kata dia.
Latihan tim sendiri dimulai sejak September.
"Kami mulai berlatih pada September. Awalnya semua orang takut dan berhati-hati. Baru pada akhir bulan segalanya sempurna dan kami sadar pelatnas adalah tempat terbaik untuk para pemain," tuturnya.
Sebelum dipanggil kembali ke pelatnas, Yuki Fukushima dkk mengalihkan fokus ke klub masing-masing.
"Sebelum Agustus para pelatih pelatnas memberikan nasihat via telepon dan video. Keadaan semua klub pun baik-baik saja, mereka berlatih kembali setelah All England Open 2020," kata Park.
"Setiap klub punya kebijakan sendiri. Saya mengunjungi semua klub pada Agustus dan menilai level mereka belum berbeda daripada saat All England Open," tuturnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BWF |
Komentar