BOLASPORT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, menegaskan bahwa dia tidak berkutat pada kehilangan posisinya di puncak klasemen MotoGP setelah GP Aragon.
Fabio Quartararo yang sudah memimpin klasemen sementara pembalap MotoGP sejak awal musim gagal mempertahankan posisinya akibat tekanan ban depan yang melonjak pada GP Aragon.
"Saya marah di garis finis, saya hanya berteriak. Tetapi, ketika saya sampai di pit saya harus tenang. Ini sulit bagi saya dan itu satu-satunya hal yang membuat saya bahagia pada hari Minggu, yaitu saya tetap tenang," kata Fabio Quartararo dilansir BolaSport.com dari Crash.
Baca Juga: UFC 254 - Prediksi Ronde demi Ronde Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje
Ke depan, pembalap muda Prancis itu menjadi satu-satunya pembalap yang memenangkan lebih dari satu balapan tahun ini. Saat ini, Quartararo berada di posisi kedua dengan empat seri balap tersisa.
"Saya tidak akan rugi. Ketika saya melompat dari Moto2, jika seseorang mengatakan kepada saya bahwa saya akan menjadi yang kedua pada klasemen pembalap MotoGP dengan 4 balapan tersisa hanya di tahun kedua saya, di tim yang baru lahir tahun lalu," ucap Quartararo.
"Saya akan melakukan yang terbaik. Saya pikir kami memiliki potensi untuk bertarung. Kami tidak akan menyerah. Ini sirkuit yang sulit bagi kami, tetapi kami tahu bahwa Portimao dan Valencia akan sangat bagus," ujar pembalap 21 tahun itu.
"Saya akan memberikan 100 persen kemampuan saya untuk balapan ini dan pasti kami akan berusaha sampai saat-saat terakhir," ujar Quartararo.
Pembalap Petronas Yamaha itu juga ingin menunjukkan bahwa tiga lawan terdekatnya. pemimpin klasemem Joan Mir (Suzuki) plus Maverick Vinales (Yamaha), dan Andrea Dovizioso (Ducati) - semuanya bergabung dengan tim pabrikan.
Prioritas pertama Quartararo untuk event Aragon kedua akhir pekan ini adalah untuk menghindari terulangnya masalah tekanan ban yang membuatnya tenggelam dari posisi terdepan ke posisi ke-18.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar