BOLASPORT.COM - Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, menilai gelar juara dunia MotoGP sama saja artinya dengan titel kampiun Moto3.
Hingga balapan MotoGP Teruel 2020 selesai digelar di Motorland Aragon, Spanyol, akhir pekan lalu, Joan Mir sukses mempertahankan posisinya di puncak klasemen sementara pembalap.
Mir kini punya 137 poin alias unggul 14 poin atas pesaing terdekatnya, Fabio Quartararo, yang membalap untuk tim Petronas Yamaha SRT.
Dengan tiga balapan tersisa dan poin maksimal yang didapat adalah 75 poin, Mir memang masih berpeluang disalip.
Namun, pembalap Spanyol itu menegaskan bahwa dia akan terus berjuang hingga akhir musim.
Baca Juga: Ancaman Covid-19 Bikin Joan Mir Ogah Ngoyo Kejar Kemenangan di MotoGP
Apalagi, sebagai juara dunia Moto3 2017, Mir punya pengalaman mendapat tekanan dalam bersaing memperebutkan gelar juara dunia.
"Tentu saja ini berbeda, momennya pun beda. Namun, bagi saya, gelar ini atau titel itu nilainya sama saja," ucap Joan Mir, dikutip Motorsport.
"Jika, pada akhirnya, saya berhasil meraih gelar juara dunia ini, nilai yang saya berikan terhadap kejuaraan dunia Moto3 sama seperti yang saya berikan kepada kejuaraan dunia ini (MotoGP)."
"Benar adanya bahwa saya sekarang sedikit lebih matang, saya punya pengalaman untuk memahami sedikit tekanan, untuk mengelolanya dengan baik. Jadi, saya pikir gelar juara dunia tersebut (Moto3 2017) telah memberi saya banyak pembelajaran," kata Mir lagi.
Baca Juga: Tony Ferguson Beri Salam Perpisahan Tengil ke Khabib Nurmagomedov
Joan Mir pertama kali merasakan puncak klasemen pembalap MotoGP 2020 setelah menyelesaikan balapan pertama di Motorland Aragon.
Hasil finis di urutan ketiga pada balapan MotoGP Aragon 2020 cukup untuk membawa Mir menempati peringkat teratas dan menggeser Fabio Quartararo.
Mir kian memperkuat posisinya di pucuk pimpinan setelah kembali finis di urutan ketiga pada balapan MotoGP Teruel 2020 yang juga berlangsung di Motorland Aragon.
Hasil finis itu terbilang istimewa mengingat Mir cuma start dari posisi ke-12.
Adapun, Quartararo yang memulai balapan dari urutan keenam malah cuma finis di posisi kedelapan.
Hal tersebut diakui Mir karena dia tak mengubah sedikit pun pola pikirnya saat menjalani balapan.
"Saya pikir, melakukan perubahan gaya balap saat ini akan menjadi sebuah kesalahan besar karena kita semua tahu siapapun bisa melakukan kesalahan, dan sekarang peluang untuk itu justru lebih besar," tutur Mir.
"Namun, kami harus tampil cepat, dan saat kami melakukan itu, risikonya meninggi dan kami tidak bisa melakukan kesalahan."
"Yang terpenting saat ini adalah menemukan keseimbangan dalam hal itu dan mengambil risiko pada saat ini."
"Jadi, inilah poin utamanya. Kami tidak harus memikirkan kejuaraan dunia pada momen-momen tertentu, misalnya pada lap pertama. Namun, setelah itu, mungkin saja saya memikirkannya," kata Mir lagi.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Ternyata Sering Pakai Jurus Triangle Choke
Kejuaraan dunia MotoGP 2020 akan kembali berlanjut pada seri balap pertama di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.
Seri balap bernama MotoGP Eropa 2020 itu akan berlangsung pada 6-8 November mendatang.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar