BOLASPORT.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, menilai pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, wajib tampil lebih konsisten.
Anthony Sinisuka Ginting meraih titel Indonesia Masters 2020 pada awal tahun ini.
Namun, catatan itu tak berlanjut pada All England Open 2020.
Anthony langsung tersisih pada babak pertama.
Menurut Susy Susanti, Anthony harus bisa menjaga level penampilannya.
Salah satunya dengan memperkaya variasi taktik.
Baca Juga: Atlet Elite Mulai Persiapkan Diri Jelang Tiga Turnamen Awal Tahun
Hal itu untuk menjaga permainannya tak terbaca lawan.
"Anthony harus bisa mengambil keputusan pada pertandingan agar lebih konsisten. Kalau permainannya terbaca lawan, ia akan bingung. Dia bisa kalah saat bertemu lawan yang bertahannya kuat," kata Susy, dikutip dari Badminton Planet.
"Oleh sebab itu dia harus menggunakan banyak taktik permainan, serta menguatkan aspek teknik dan fisik karena gaya mainnya menguras tenaga," ucap Susy lagi.
Baca Juga: Hiatus 7 Bulan, Pelatih Tim Jepang Cemas Pemainnya Tak Langsung Nyetel
Lebih lanjut, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengingatkan bahwa Anthony Sinisuka Ginting perlu menerapkan hal-hal di atas demi menghindari kekalahan dari pemain yang di atas kertas tak diunggulkan.
"Anthony memang ada di urutan 10 besar, tetapi masih kurang stabil," ujar Susy.
"Pemain yang seperti itu akan bermain sangat bagus pada momennya, tetapi kalau tidak, mereka bisa kalah dari pemain yang di bawah mereka," kata Susy menambahkan.
Baca Juga: Pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum PP PBSI Cuma Jaring 2 Orang
Di sisi lain, Susy Susanti memuji semangat juang Anthony Sinisuka Ginting saat berada di atas lapangan.
Penampilan Anthony pada Asian Games 2018 menjadi contoh.
Pada nomor perorangan, Anthony menang atas Kento Momota (Jepang) pada babak 16 besar.
Dia lalu mengalahkan Chen Long (China) pada perempat final, dan bertemu Chou Tien Chen (Taiwan) pada babak semifinal.
Ia memberi perlawanan keras kepada Chou sebelum akhirnya kalah dengan skor 16-21, 23-21, 21-17.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Planet |
Komentar