BOLASPORT.COM - Egy Maulana Vikri mengakui dirinya mendapat tekanan besar dari suporter Indonesia selama berkarier di Lechia Gdansk.
Egy Maulana Vikri bergabung dengan Lechia Gdansk sejak 2018.
Dirinya tak langsung bergabung dengan tim utama saat itu, namun merintis dari tim cadangan dan perlahan masuk ke dalam skuat pertandingan.
Melalui serial dokumenter bertajuk Local Hero besutan Rakuten Sports, Egy mengakui mendapat tekanan besar terutama dari suporter Indonesia selama berkarier di lechia Gdansk.
Perlu diketahui, serial Rakuten Sport berudul Local Hero pada epsiode pertama menampilkan kisah heroik Egy Maulana Vikri yang berasal dari negara berkembang di Asia Tenggara hingga bisa menuju ke Benua Biru.
Baca Juga: Presiden Liga Spanyol Pastikan Kompetisi Aman Meski Tanpa Messi
Tekanan buat Egy menjadi besar karena masyarakat Indonesia ingin segera melihat Egy Maulana Vikri bermain untuk Lechia Gdansk.
Padahal faktanya, Egy sangat jarang diturunkan di musim pertamanya.
Ia lebih sering dimainkan di tim cadangan Lechia Gdansk (Lechia Gdansk II).
"Mengapa tekanannya sangat besar? Saya masih muda," kata Egy Maulana Vikri dilansir BolaSport.com dari Rakuten Sports.
"Saya masih harus banyak belajar. Saya bukan pemain yang banyak pengalaman," tambah Egy.
Bahkan Egy mendapat banyak saran dari warganet Indoensia untuk meninggalkan Lechia Gdansk karena tak kunjung mendapat menit bermain.
Meski begitu Egy sadar bahwa tekanan tersebut adalah harapan-harapan masyarakat Indonesia untuk dirinya.
"Tapi lama kelamaan saya sadar, bahwa ini harapan bagi masyarakat Indonesia," kata Egy.
"Bukan karena mereka ingin menekan saya, tapi harapan mereka dan motivasi mereka untuk saya bisa lebih baik ke depannya."
Baca Juga: VIDEO - Benzema Hasut Mendy soal Vinicius yang Dituduh Sabotase Tim
Hal senada juga diucapkan agen Egy Maulana Vikri, Dusan Bogdanovic.
Menurutnya, proses panjang yang sedang dilakukan Egy salah dipahami oleh suporter Indonesia.
"Di Indonesia tidak ada waktu untuk berproses. Tidak ada waktu untuk progress," kata Dusan Bogdanovic.
"Tidak ada janji Egy akan bermain di tim utama. Mereka pikir oke sekarang Egy ke Eropa, tahun pertama dia harus jadi pemain terbaik Liga Champions dan juara Liga Champions."
"Egy akan dapat kesemparan latihan dengan tim utama dan apabila siap, pasti tidak ada pelatih di dunia yang tidak senang dengan pemain hebat yang bantu tim."
"Tapi kita semua tahu faktanya bahwa usia Egy masih 18 tahun, dan fisiknya masih kurang dan belum paham taktik."
"Sepak bola Indonesia jika dibandingkan dengan sepak bola Indonesia, jujur saja masih jauh," tambahnya.
Egy pun berpesan kepada para suporter Indonesia untuk selalu mendukung para pemainnya berkiprah di negara manapun.
"Selalu dukung pemain-pemain Indonesia yang main di Eropa atau manapun," ujar Egy.
Baca Juga: Pengalaman Striker Persija TC di Luar Negeri Bersama Timnas U-19 Indonesia
"Karena setiap pemain pasti menginginkan yang terbaik bagi bangsa dan negaranya."
"Tetap dukung kami semua, saya juga berharap semoga ini membuka pintu kesempatan bagi pemain-pemain Indonesia lain yang ingin berkarier di luar negeri," tambahnya.
Memasuki musim ketiga (2020-2021), Egy Maulana Vikri menjadi bagian dari skuat utama Lechia Gdansk.
Pemain asal Medan ini telah turun dalam 4 laga bersama Lechia Gdansk di Liga Polandia dengan mencatat total menit bermain sebanyak 56 menit.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Rakuten Sports |
Komentar