BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis legendaris Malaysia, Lee Chong Wei, mengingatkan para atlet untuk saling membantu dan mencari ide menghadapi masa pandemi covid-19.
Pandemi covid-19 menyebabkan turnamen bulu tangkis terhenti sejak Maret 2020 dan baru bergulir kembali pada 13-18 Oktober melalui Denmark Open.
Artinya, mayoritas pebulu tangkis dunia tidak bertanding di turnamen profesional selama tujuh bulan.
Lee Chong Wei bersimpati terhadap situasi yang dihadapi para juniornya.
Baca Juga: BWF Konfirmasi 3 Pemain Mundur dari Saarlorlux Open 2020 karena Covid-19
Namun, sosok yang pensiun pada tahun lalu itu juga mengingatkan para atlet tepok bulu untuk jangan sampai kehilangan fokus.
"Saya tidak pernah mengalami masa pandemi selama karier saya. Namun, saya bersimpati untuk para atlet sekarang. Ini saat yang sulit, tetapi kita harus bersyukur," kata Lee.
Dia mengingatkan para atlet bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung pada masa sulit seperti ini.
Baca Juga: Tekad Kento Momota Raih Medali Emas Olimpiade Demi Bayar Kepercayaan Publik Jepang
"Para pemain nasional masih punya rumah, makanan, dan penghasilan. Saya ingin semua atlet ini mengingat banyaknya orang lain yang berjuang mencari nafkah pada masa-masa ini," ujar dia lagi.
Finalis tiga Olimpiade tersebut juga mengatakan ia sudah berkomunikasi dengan presiden Asosiasi Badminton Malaysia, Norza Zakaria, dan Menteri Olahraga Malaysia, Reezal Merican Naina Merican.
"Sebagai chief de mission kontingen Malaysia pada Olimpiade, saya ingin membantu. Betul, saya tak bisa melakukannya sendiri, tetapi saya mencoba menolong dengan segala yang saya bisa," tuturnya.
Baca Juga: Tak Ada Lawan Sepadan, Carolina Marin Jadi Unggulan Teratas Saarlorlux Open 2020
"Saya berkomunikasi dengan Menteri Olahraga dan Presiden BAM, dan saya tahu tak mudah membuat olahraga tetap berkelanjutan. Namun, kita semua harus sabar karena berhadapan dengan sesuatu yang tak kasat mata," ucap Lee.
Hal lain yang diingatkan Lee adalah untuk menjaga kedisiplinan dan protokol kesehatan.
"Kita tidak bisa membuat segalanya lebih buruk. Bisa bayangkan kalau ada atlet yang melanggar protokol kesehatan dan tertular?" kata dia.
"Saya paham, para atlet mulai gelisah, bosan, dan kehilangan semangat. Cobalah berpikir di luar kebiasaan. Mungkin sekarang saatnya mencoba sesuatu yang baru," tutur Lee.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | New Straits Times |
Komentar