BOLASPORT.COM - Mantan pemain Persib yang kini membela klub rival Persija, Maman Abdurrahman, mempunyai kisah menarik yang dalam karier sebagai pesepakbola.
Sebagai pemain profesional, jatuh bangun menggeluti karier pernah Maman rasakan.
Nama Maman sendiri besar ketika era 2000-an. Ia tak jarang meraih gelar pemain terbaik liga Indonesia.
Tak hanya di klub, pemain berpostur 174 cm ini juga tampil apik waktu membela timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2010.
Baca Juga: Bukan Cuma Buat Pengumuman, PSSI Diminta Bertanggung Jawab Lebih Soal Liga 1 2020
Namun setelah itu, tahun-tahun berikutnya karier Maman perlahan mulai meredup.
Puncaknya ketika Maman mengalami cedera parah pada tahun 2014 saat memperkuat Sriwijaya FC pada ajang Inter Island Cup.
Ia bahkan mengaku pernah berniat pensiun dini akibat cedera lutut tersebut.
Karier bek asal Jakarta ini diyakini sudah habis ketika dibekam cedera dan sudah tiba saatnya gantung sepatu.
Akan tetapi, karena kegigihan dan semangat pantang menyerahnya, rencana pensiun pun urung terjadi.
Pada saat itu, tak sedikit tim enggan menggunakan jasa Maman pasca-cedera.
Saking susahnya mencari tim, eks pemain PSIS itu bahkan sampai meminta klub-klub untuk mengizinkannya mengikuti trial.
Beruntungnya, masih ada secercah harapan dari sosok Bambang Nurdiansyah yang saat itu menangani Persita Tangerang mengajaknya bergabung.
Saat Bambang dikontrak Persija tahun 2015, Bambang pun juga mengajak Maman. Di sana dirinya sanggup membayar kepercayaannya dengan tampil gemilang di Piala Jenderal Sudirman.
“Saya tetap menjalani seleksi dan tes medis. Alhamdullilah, semuanya lancar. Setelah membela Persita, coach Bambang mengajak saya ke Persija,” ujar Maman dilansir dari laman resmi klub.
Baca Juga: Pintu Persib Bandung Selalu Terbuka untuk Ferdinand Sinaga
Semenjak itu, Maman pun seakan menemukan kembali gairahnya bermain sepak bola.
Semangatnya semakin tinggi selepas teringat kata-kata yang pernah diucapkan mantan kapten Juventus, Alessandro Del Piero.
“Sekali lagi jangan pernah menyerah dan tetap hadapi masalah itu dengan semangat, saya ingat betul pernyataan Del Piero itu. Dia bilang pemain besar adalah mereka yang bisa keluar dari masa sulit,” ujarnya.
Selama di Persija juga, Maman selalu menjadi pilihan utama meskipun usianya tidak muda lagi.
Kerja kerasnya berbuah manis saat ia dan skuad Macan Kemayoran berhasil menyabet trofi juara Liga 1 2018.
“Alhamdulillah itu semua terlewati dan bisa di Persija sampai sekarang. Beberapa tahun terakhir pun saya selalu menjadi pilihan utama dan juga bisa membawa Persija meraih juara liga,” ujar Maman.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | persija.id |
Komentar