BOLASPORT.COM - Keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan subsidi sebesar 25 persen selama kompetisi Liga 1 terhenti mengundang perhatian dari Persiraja Banda Aceh.
Subsidi sebesar 25 persen dari nilai 800 juta akan diterima peserta Liga 1 mulai Oktober 2020 sampai 2021.
Akan tetapi, subsidi tersebut baru akan diberikan PT LIB kepada klub pada saat kompetisi berlangsung pada Februari 2021.
Keputusan di atas tertuang dalam surat yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan nomor 394/LIB-KOM/XI/2020, tentang status kompetisi Liga 1 tahun 2020.
Baca Juga: Puncaki Klasemen, Joan Mir Harap Para Rivalnya Lebih Tertekan
Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani merasa heran dengan keputusan tersebut.
"Itu juga aneh keputusan, diputuskan 25 persen tapi dibayarnya (bulan) Februari," kata Rahmat Djailani.
"Berarti klub disuruh bayar dulu dong sekarang, kalau ternyata Februari tidak jalan gimana," tegas Rahmat Djailani.
Baca Juga: Usai Cetak Gol ke-100, Sergio Ramos Diyakini akan Bertahan di Real Madrid
Dana subsidi pun menjadi andalan klub untuk biaya operasional tim.
Rahmat Djailani melanjutkan, Persiraja Banda Aceh masih buta soal pemasukan yang akan didapat klub, selain dari dana subsidi.
"Ya kami belum punya gambaran sama sekali untuk menghadapi musim ini (disinggung soal pemasukan tim di luar dari dana subsidi)," kata Rahmat Djailani
Baca Juga: Sahabat Ogah Cemooh Jika Khabib Nurmagomedov Batalkan Pensiun
"Formatnya aja belum tau apakah dua wilayah atau satu putaran atau bagaimana, kami belum tahu," tutur Rahmat Djailani kepada BolaSport.com, Rabu (4/11/2020).
Imbas kompetisi yang sempat tidak jelas, klub yang berjulukan Laskar Rencong itu memutuskan untuk meliburkan pemain sejak 22 Oktober 2020.
Sebelumnya, pada 27 September 2020 Miftahul Hamdi dkk sudah tiba di Yogyakarta demi menatap kompetisi Liga 1.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar