BOLASPORT.COM - Mantan pemain asing Arema FC, Elias Alderete, menyebut kompetisi di Argentina jauh lebih kompetitif ketimbang Liga 1 2020.
Pemain asal Argentina, Elias Alderete, sudah sejak September silam meninggalkan Indonesia.
Pemain 25 tahun itu memutuskan untuk meninggalkan Arema FC setelah dikabarkan tidak mencapai kesepakatan renegosiasi kontrak dengan manajemen.
Baru-baru ini, Alderete resmi bergabung dengan klub lamanya, Chacarita Juniors, yang tampil di ajang First National di Argentina.
Baca Juga: Gol Penalti Mulus, Lionel Messi Ancam Rekor Legenda Timnas Brasil
Usai kembali ke negara asalnya, Alderete membandingkan kualitas sepak bola di Argentina dengan Indonesia.
Alderete memang baru tampil dalam dua pertandingan di Liga 1 bersama Arema FC dengan mencatatkan waktu bermain selama 108 menit dan menyumbang satu gol.
Namun menurutnya, ajang First National di Argentina terasa lebih kompetitif dan berkualitas dibanding Liga 1 2020.
"First National lebih baik dari Liga Indonesia," ucap Alderete dilansir Bolasport.com dari Clarin.
Baca Juga: ONE Esports dan Moonton Gelar Mobile Legends Professional League Invitational
"Di sini lebih kompetitif dan menunjukkan permainan yang indah."
"Dari apa yang saya lihat, tim (Arema FC) tidak punya ritme dan hasilnya setimpal," katanya.
Di sisi lain, Alderete juga sempat mengkritik ketidakprofesionalan yang ditemukannya saat berada di Indonesia.
Selama kurang lebih tujuh bulan di Tanah Air, Alderete menemukan beberapa rekan setimnya yang kurang menerapkan pola hidup sehat.
Baca Juga: Arsenal Vs Molde - Mikel Arteta Pastikan David Luiz Sudah Siap Turun
Alderete menemui sejumlah pemain yang suka mengonsumsi makanan berminyak dan bahkan merokok.
"Saya membayangkan hal yang lain, di sana sangat berbeda dengan Argentina dan liganya sangat tidak profesional," tutur Alderete.
"Saya menemukan banyak teman setim yang makan kentang goreng dan bahkan merokok."
"Meskipun saya harus mengakui, kalau di pertandingan mereka tetap bisa berlari dengan cepat," tambahnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Clarin.com |
Komentar